Friday, December 19, 2008

THE MOMENT

Baru sekarang, saya bisa upload beberapa cuplikan gambar tentang moment besar Bani Tohiroen, yaitu the first gathering. Semoga event ini bisa terus berlanjut, syukur-syukur tiap tahun, dan acaranya juga tambah lama tambah rame. Kalau bisa sih taon depan kita gathering di Bali.. hehehehee..

The Spandoeks of the big moment.. masangnya seru sama Mbak Yanti.. walau kelipet lipet dikit spanduknya setelah dia disiksa di atas mobil, jalan dari Jakarta ke Kediri.. tapi dia tetep berdiri dengan megahnya...
thanks to Mbak Yanti Satriani and Mas Mamang for the great backdrop..


Ini adalah foto Eyang Tohiroen dan Eyang putri Moezamzamah, yang dipasang di awal presentasi. Just for remaind all of us about this great grandfather we have.


Pak Endy, Pak Ansor, Bu Um, Bude Koes, Pak Arif, dan Pakde Roes, duduk bersama, thinking about times, and talk about memories.

Pakde Daroeslan, when opening session, membuka acara dengan meriah...

Papi Effendy baca puisi.. eh bukan.. hehe... tapi sedang baca surat dari Eyang Tohiroen untuk Papi Effendy, saat sedang di Biak. Waktu Den Bagus Adi sedang dan masih di perut Mami Ida..

Pakde Ansor, cerita tentang hidup...


Bude Um, sharing about her father and mother..


Bude Koes, bercerita tentang bagaimana menjadi anak perempuan tertua dengan adik adik yang masih kecil, waktu ditinggal berpulang oleh eyang putri tercinta...


Pakde Har, bercerita tentang masa kecilnya juga... what a life..


Keluarga Pakde Ansor, yang menyempatkan datang dan sharing life also di Kediri..


Presentasinya Mas Antok sebagai jubir keluarga besar Bude Um...

Keluarga besarnya Bude Koes, banyak banget..hehehe..


Mas Irfan pimpin acara buat adik adik kecil.. yang merasa tidak kecil tidak boleh naek.....


Foto mendiang pakde Safuan dan Bude, yang luar biasa..


Mbak Wati sedang memimpin acara presentasi keluarga Daroeslan..


Bos Nanang, yang lagi memperkenalkan anggota keluarga Pakde Hari dari Banjuwangi...



Pak Arief dan Tante Yani, berdua saja, memperkenalkan diri...


Brian, jagoannya mbak Nining sedang main gitar dengan serunya, sebagai opening musical session di Kediri waktu itu... great!!


Foto-foto yang lain menyusul, tapi yang punya foto ayo dong ikutan ditampilkan disini. Biar seru.
Tunggu-tunggu, kayaknya ada yang kurang ya..
Wah.. foto the great Effendy Family is missing!!! Wah, akan segera daku cari kalau begitu..
Hehe...

That was great time together...

windy

TOHIROEN DI FACEBOOK!!!


Well, thanks to Mas Antok, akhirnya keluarga kita bisa mejeng dengan manisnya di Facebook, ikutan gaul.
Yang belum gabung diharap segera bergabung....

KEMERDEKAAN VS PENJAJAHAN

Pada waktu upacara bendera, sang petugas membacakan: UUD negara RI tahun 1945, Pembukaan , Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka bla bla bla.......Lha tapi ternyata Bangsa kita telah dipermalukan oleh disintegrasi Timor leste, berarti Timor telah d i j a j a h oleh RI ?? ?. Sabaar, ... sebelum kita masuk tulisan berikutnya kita harus jelas dulu apa itu definisi penjajahan atau "kolonialisme". Penjajahan berarti dikuasainya suatu negara atau suatu sekelompok orang oleh negara asing atau kekuatan lain yang mana kekuatan itu menyebabkan negara yang dikuasainya menderitaa....... Berarti kalo ndak menderita bukan penjajahan? supaya tambah mumet lagi, sekarang penulis mau ngasih cerita sejarah.
Penjajahan Israel: "maka ketegangan semakin memanas pasca serangan roket oleh kaum militan hamas.." kata cnn. "pm benyamin netanyahu menegaskan akan terus membangun pemukiman yahudi....dst" kata koran. Maka pertanyaan penulis sederhana saja: Kenapa sih orang2 yahudi itu mati matian mau njajah tanah palestina? bukankah sudah sangat jelas kalo tanah palestina itu hanyalah gurun pasir gersang? Seandainya orang2 yahudi mau mikir, maka akan lebih baik njajah Indonesia aja, iya to? kan tanahnya subur, hawanya isis, terus....orangnya bodo2, lha tapi kenapa mereka tetep aja ngeyel njajah gurun garing itu? Daripada mumet, sekarang penulis mau njelaskan bahwa sesungguhnya orang yahudi itu adalah bangsa perantau, anggota keluarga mereka tersebar di seluruh dunia dan rata2 suxes dalam hal ekonomi, jadi kira2 seperti keturunan cina di Indonesia gitu lah. Nah, perbedaan antara cina vs yahudi adalah: orang cina masih punya negara, sementara yahudi tidak! sehingga manakala terjadi keruwetan di negara yang mereka tinggali maka akibatnya fatal. Sebagai contoh: peristiwa kerusuhan mei 98, orang cina di Indonesia (masih bisa) melarikan diri ke hongkong. contoh lain lagi: di sampit terjadi huru hara, maka orang madura (tentu saja) pulang ke rumah embahnya di sampang. Lha celakanya orang yahudi mau pulang ke mana cobak? kan negaranya sudah kadung laku mulai jaman nenek moyang! akhirnya mereka hanya bisa pasrah dengan nasip..... Cerita ini bukan omong kosong, jaman perang dunia II hitler ngamuk terus ngadakan holokaus yang memakan korban 6 juta orang yahudi (hiii). Nahh... supaya kejadian itu ndak terulang lagi maka penerus bangsa mereka mulai mikirkan bagaimana cara untuk ngrebut lagi tanah nenek moyang mereka.....
Perang malvinas meletus pada tahun 1982 akibat dari klaim argentina atas kepulauan falkland yang terletak di ujung benua amerika selatan. Negara inggris sebagai penjajah pulau yang sebenarnya tidak berguna itu karuan saja muring2 karena merasa harga diri bangsanya diinjak injak, maka dikirimlah pasukan inggris ke ujung dunia itu dengan segala amunisinya. Argentina tentu saja bukan tandingan angkatan laut inggris itu sehingga dalam waktu relatif singkat pulau kosong itu berhasil direbut kembali oleh inggris dengan kemenangan yang gilang gemilang. Pertanyaannya adalah: apa sih gunanya pulau falkland itu bagi inggris? ...ya ndak ada...., mereka berperang hanyalah untuk mempertahankan HARGA DIRI persis ketika peristiwa 10 nopember 45 di suroboyo. Waktu itu pasukan inggris dengan segala fasiltasnya terpaksa membuang mbuang energi dan waktu untuk berperang melawan BONEK, yaa mau gimana lagi? itulah harga diri
Biarpun negara inggris raya adalah penguasa dengan jajahan tersebar di seluruh dunia toh (ironisnya) mereka tetep ndak bisa ngalahkan negara teangganya yaitu IRLANDIA. Mengapa? karena letaknya yang terlalu dekat itulah yang memudahkan irlandia untuk balik nyerang inggris, sementara wilayah jajahan lain relatif ndak bisa nyerang balik, (lha mau nyerang gimana kalo kapal perang aja ndak punya, mosok mau nyerang pake jukung?). Itulah sebapnya penting untuk diketahui bahwa tempat tinggal campur tempat kerja itu tidaklah terlalu baik, karna begitu ada serangan (misalnya demo karyawan) maka tamatlah sudah. Sekedar mess sih ndak apa2, itu adalah salah satu ilmu hongshui/ fengshui yang dipelajari oleh penulis secara intensif.
Kesimpulannya bahwa yahudi & inggris melakukan penjajahan bukan karna factor ekonomi atau kepentingan sejenis itu, toh mereka sudah kaya dan jenius, logikanya bangsa yahudi telah terseleksi alam waktu jaman perang tempo hari dan hanya menyisakan generasi penerus yang super jenius, faktanya hanya orang yang pinter lari, pinter sembunyi, dan pinter nyamar saja yang bertahan hidup dan meneruskan keturunan. Fakta lain lagi bahwa setiap sholat orang Islam ikut ndoakan bangsa Yahudi! lha kok bisa? bacaan: Kamaa Barokta alaa Sayyidinaa Ibrahim, Waala Ali Sayyidina Ibrahim.....Bukankah bangsa yahudi itu adalah keluarga dari nabi Ibrahim? (Nabi Ibrahim as memiliki 2 putra: 1. nabi Ismail menurunkan bangsa arap 2. nabi Ishaq menurunkan bangsa y a h u d i )
Jadi terlepas dari penjajahan itu tujuannya untuk apa? toh efek sampingnya lumayan menjengkelkan, contohnya adalah "penjajahan" dalam versi lain, yaitu berupa deadline, absen, scedule, bunga bank, dll. Okelah sekarang daripada mumet mikirno penjajahan itu, lebih baik kita berjuang untuk merebut kemerdekaan. Bagaimana caranya? bikinlah bambu runcing sebagai tombak, terus bergabunglah dengan para pejuang, ikutilah khotbah dari bung Tomo. bertahanlah untuk menahan serbuan tentara nica. Jika sampeyan gugur itu lebih terhormat daripada dijajah absen, deadline, apalagi bunga bank,OK?
Salam.....Nanang pejuang 45

**Originally sent by Nanang at Dec 18, 2008

JALAN YANG MEMBINGUNGKAN

Diriku pernah mengalami kebingungan yang celakanya ndak ada seorang pun yang bisa ngasih solusi, makanya tulisan ini aku kasih judul "Jalan yang membingungkan" OK?. Setiap orang dalam hidupnya pastilah mengalami kebingungan alias mumet tapi tergantung apakah mereka bisa ngambil pelajaran darinya apa ndak. Kenapa sih tidak ada orang yang bisa ngasih solusi? karna mereka cumak ngasih petunjuk "tergantung sampeyan to" atau "itu semua adalah hidupmu, tergantung dirimu yang ngambil keputusan". Misalnya jodo: "kamu jangan sampek kawin sama anak itu!" kata bapak/ ibu kita, terus kita ganti nanya "lha terus aku harus kawin sama siapa?" "Yo embuh, pokoke jangan sama anak itu!" berarti jawapan mereka ngambang to, itulah kenapa banyak orang yang terjerumus ke dalam kesesatan yang nyata (kawin lari, bunuh diri, dsb).
Cerita ini terjadi pertengahan 2003 yang mana diriku lagi frustasi karna bangkrut, waktu itu ada laporan dari anak buahku: "mas ada masalah.." "masalah apa?" tanyaku, "keramba yang baru dipasang kemarin hanyut" katanya polos, "APA ! ! " langsung saja kepalaku nyut nyutan seperti kader partai pknn*. Dan yang paling menjengkelkan (bikin frustasi) adalah: orang2 sekeliling kita sebenarnya pinter & suxes tapi ngasih jawapan kayak anak smp jika ditanya "apa yang harus saya lakukan?" lagi2 mereka njawap "yaa terserah sampeyan" kenapa sih mereka kok ndak bisa ngasih jawapan yang agak bermutu? jika diriku jadi mereka pastilah akan njawap: "kamu cocoknya kerja begini.." atau "coba lihat garis tanganmu dulu..." atau "coba gambaren dulu denah rumahmu.." walaupun ndak tepat kan setidak tidaknya itulah jawaban yang ngelegakan hati. Berarti orang2 senior telah suxes tapi tidak tau kenapa mereka bisa suxes? (kebetulan saja suxesnya, buktinya kalo ditanya ndak bisa njawap).
Apakah 10 jalan suxes versi penulis? Jawabannya adalah:
1. Niat
2. Nekat
3. Nasip (bangkrut)
4. Introspexi
5. Belajar (bangkit lagi)
6. Nyari amunisi
7. Serangan sistematis
8. Pertahanan berlapis
9. Mempertahankan kemenangan
10. Menjaga keseimbangan
Darimana penulis mendapatkan 10 jalan ini? didapatkan dari pengalaman sendiri secara otodidak. Okelah kali ini kita tidak mbahas 10 jalan yang membingungkan ini karna pastilah terlalu panjang, tapi cukup yang penting2 saja, perlu diketahui pembaca bahwa jalan 4 - 8 ini bisa berulang sampek berkali2 karna gagal lagi dan lagi. Tapi itu semua tergantung dari kesiapan mental sampeyan iya to? yang lumayan penting disini adalah poin no 6 (amunisi) dan no 8 (pertahanan) yang mana penulis punya ilmu andalan dari negri cina (hongshui) yang mana terserah sampeyan percaya atau tidak, penulis bisa mbaca nasip orang cukup dari denah rumahnya. Intinya penulis memakai rumah tinggalnya sebagai amunisi dan pertahanan (seperti benteng) dalam hal bertempur mencari rejeki. Kenapa hongshui (tata ruang) itu penting? Logikanya rumah kita ini adalah tempat kita berlindung, utamanya dari orang2 ruwet misalnya: salesman, sumbangan, tukang ngemplang, dsb. Lha coba saja seandainya setingkat bos berhadapan langsung dengan tukang sumbangan, "Assalamu alaikum, ada amanat dari pak kyai" terus sang bos cuma ngasih Rp 20 ribu.... kan ndak pantes to, lain halnya seumpama yang njawap cumak satpam: "pak bos lagi keliling, sampeyan ada perlu apa?" atau yang njawap pembantu: "orangnya ndak ada". Okelah masalah hongshui ini akan ditulis lain lagi karna penjelasannya akan sangat puanjaang.
Kelanjutan dari jalan yang membingungkan ini adalah pendidikan seumur hidup atau poin 5 (belajar), kebanyakan orang belajar dalam hidupnya cenderung satu bidang, mengapa? karna orang2 nganggap bidang lain ndak penting, atau bukan urusannya, padahal pemimpin sejati adalah orang yang mengerti (kalo bisa menguasai) banyak bidang sekaligus. Seperti wawancara berikut ini: "Orang2 pemerintahan semuanya maling!" kata sang aktivis, terus penulis nanya: "lha iya, supaya ndak begitu (maling) gimana caranya?" ternyata aktivis ndak bisa njawap, berarti selama ini dia hanya mempelajari ilmu nyalahkan orang lain bukan belajar nyari solusi. Penulis bisa merubah nasip setelah mempelajari bidang yang sama sekali bukan bidangnya. Bidang utama penulis sebenarnya adalah teknik, terus setelah belajar psikologi barulah bisa dapat bojo, setelah belajar jadi sales barulah bisa mulai bisnis, setelah belajar hongshui barulah bisa karir melejit.
Inti dari tulisan ini adalah: jika sampeyan ingin karirnya melejit, maka bersiap siaplah untuk mumet, mengapa? karena yakinlah bahwa ndak ada satupun orang yang bisa njawap secara memuaskan karena mereka cuma mempelajari satu bidang saja dalam hidupnya. So jika sampeyan sudah mumet maka bersiap siaplah untuk tambah mumet lagi karena diriku akan ngasih jawapan versiku sendiri yang ditulis dari kacamata teknik, psikologi, salesman, dan (tentunya) kacamata DUKUN.
Salam...Nanang kader pknn

**ORIGINALLY SENT BY NANANG AT DEC 16, 2008

KEJARLAH JODOHMU...

Sori kemarin emailku bikin mumet pembaca soale judulnya lupa. Bagi sodara Mimit yang kebingungan yaa harap maklum, bagi yang penasaran judulnya apa? aku kasih judul "factor hoki", OK?
Waktu hari Kemis + Jumat penulis lagi pergi ke Surabaya untuk belanja hardware yang mana pas malem Jumatnya diriku Silaturahmi ke budhe Um sama mas Antok untuk konsultasi. Sesuai dengan pengalaman +saran mas Antok diriku nyari cpu yang branded, lha koq ternyata harga branded vs rakitan beda jauuh...menyerah? nanti dulu. Akhirnya setelah kakiku hampir jebol mutar muter di thr sby mal aku dapet yang termurah yaitu asus eee box b202 yang mana harganya cumak Rp5,5jt dengan fasilitas monitor lcd 16" dengan windows xp home asli. Lha iya murah banget to, cobak aja ngrakit dhewek pasti habise lebih mahal. Kubeli 2 set asus juga printer dot matrik. Yang diriku ndak habis pikir ternyata cpu branded di thr sby mal sudah ndak usum, disana yang lagi rame sekarang adalah notebook +netbook, padahal 5-7 tahun yang lalu cpu branded ) banyak sekali beredar.
Dulu tahun dibawah 2000 diriku fanatik dengan cpu rakitan karena price vs performance nya mengesankan, ternyata begitu memasuki wilayah penggawean tampak nyata sekali bahwa performance tidak begitu penting. Ternyata dalam penggawean (dan kehidupan) yang terpenting adalah: jangan sampek ada m a s a l a h . setelah tahu bahwa ternyata cpu rakitan banyak trobel akhirnya yaa diriku mau tak mau mengakui keunggulan cpu branded. Untuk bekerja diriku sering pake cpu branded bekas, selesai?..... tidak juga, masalah lain timbul: ternyata windows banyak bermasalah dengan virus, belum lagi banyak razia sofwer bajakan. Benar juga tulisan sodara Ayik bahwa kalo pingin melupakan virus & ndak ditangkep polisi lebih baik pake makintos (kalo anak kos sih ndak usah mikir karena kemungkinan bill gates menuntut anak kos2an sangatlah tipis). Menyadari hal itu diriku mulai mikirno komputer merek apel karena harganya dibanding mesin windows beda tipis, ternyata belum sampek diriku beli apel ada produk lain yang lebih cocok yaitu: asus eee pc linux yang mana keunggulannya jelas: murah dan bebas masalah.
Sori tulisanku itu kedengaran seperti iklan, sekarang masuk ke inti permasalahan yaitu njawap tulisan sodara Mimit, benar sekali tulisan mas Irfan yang menyatakan talk less do more, masalahnya sodara Mimit masih tetep saja nanya,.... berarti masih bingung. Seperti tulisanku terdahulu yang mana nyari cewek hanyalah modal dengkul karo abab berarti talk less tidak terlalu benar (yang benar talk more do more). Inti dari itu adalah get more action! seperti halnya jatah rejeki, tiap orang di dunia sudah ditentukan takdir rejeki jodo dan... ajal, tapi kenapa kok masih saja ada orang yang tidak uman jodo? karena seperti halnya sepur kita harus mbayar harga tiketnya dulu. Lha berapa harga karcisnya? daripada nanya terus lebih baik kita datengi saja loketnya.
Saran dari diriku untuk sodara Mimit adalah: nekatlah!,.. pasang target satu hari satu kenalan, dapatkan minimal nama, alamat no telpon. Ikutilah kegiatan yang banyak ketemu cewek, misalnya njahit, masak, nyuci piring, dll. Jika cara tersebut masih gagal juga pakailah jalur lain (lewat teman). Intinya cari jodo yang penting adalah INFORMASI, kalo sudah ketemu target maka yang harus dikerjakan adalah NEKAT, tembak langsung target dengan ngomong: "Kamu mau kawin sama aku ndak?" (hi hi hi). Seandainya gagal jangan takut malu, ulangi prosedur diatas untuk nyari target baru, untuk meminimalisir rasa malu seandainya gagal carilah target orang yang agak jauh supaya kemungkinan informasi yang memalukan ndak sampek ke telinga tetangga kita. Jika sukses jangan lupa ngasih jajan pasar ke aku ya? (jangan dunkin donat)
**originally sent by Nanang at Dec 16, 2008

JAWABAN-JAWABAN

Aku akan njawap dulu pertanyaan dari sodara Mimit yang pernah melihat penampakan dari eyangnya yang telah wafat, menurut pendapat diriku: definisi makhluk goib itu sebenare masih mbingungi, logikanya antara jin, ruh, setan, malaikat, dll, semuanya walaupun beda species tetep aja sulit untuk dibedakan, bagaimanapun masing2 kalo dilihat dari dunia manusia semuanya sejenis, sama2 goib. Jin bisa saja nyamar jadi ruh, setan bisa nyamar jadi malaikat, dst, sehingga jika sampeyan melihat penampakan seseorang yang telah wafat, bisa saja itu ruh, jin ,atau setan. Kan repot kita ndak bisa mengenali nya langsung, kasusnya hampir sama dengan membedakan obat di apotik, antara anti histamin dengan narkoba bedanya dari luar apa cobak? betul ndak bos Adi? Sampeyan kan profesinya drug dealer. Secara umum manusia gampang melihat pe nampakan pada saat fisiknya lemah, misale: sakit, kelelahan, ngantuk, blank, dll. Cara paling tepat adalah dengan memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa!


Diriku mau tanya lagi sama mbak Wati, saya sama sekali ndak meragukan kebenaran dari Al Quran, masalahnya adalah: untuk mengetahui kandungan Al Quran dibutuhkan Tafsir to? Lha namanya aja Tafsir! (berarti masih perkiraan). Kebanyakan petunjuk dari Al Quran adalah berupa kiasan yang mana kita masih harus nyari sendiri maksutnya. Bukti di negara kita saja: agama Islam (sekurang kurangnya) terbagi menjadi dua yaitu NU & Muhammaddiyah yang masing2 punya dasar hukum yang sangat kuat. Terus pertanyaan ku adalah: apakah mbak Wati pernah bergaul dengan aktivis? jika pernah, seberapa kah pendapat mereka diakui sebagai kebenaran? setelah diakui benar apakah itu “kebenaran sejati”? anyway saya senang banget mbak Wati nanggepi tulisanku. tenkyu ferimatch


Terima kasih kepada mas Antok yang memberiku info tentang peternakan ayam tempatku kerja. Diriku sebenarnya pernah dengar dari bapak kalo mas Antok pernah menandai google map. Karna penasaran kubuka sendiri gugelmap tapi ndak ketemu, ternyata namanya selisih, pantes aja ndak ketemu. Di mataku mas Antok adalah sosok orang yang jenius, setiap kali aku mampir ke rumah mas Antok, selalu saja ada inovasi baru di bidang komputer, multi media, dan internet. Jangan berhenti berinovasi mas! Siapa tau mbesok usaha sampeyan menjadi setingkat microsoft. Omong2 diriku mau nanya: apakah virus di facebook itu nular ke linux? soale kupake eee pc linux, kalo sampek eror yaa habis dah susah nginstalnya, soale itu bukan linux biasa.


Diriku mau mbingungkan pembaca sekali lagi! sampeyan semua pernah dengar yang namanya Rukyat to? itu lho untuk menentukan timing hari raya. Per tanyaan nya sederhana saja: kenapa bisa ada perbedaan? kan sudah didukung teknologi canggih? ternyata jawapan nya lumayan ribet, justru karna canggih itu akhirnya ada perbedaaan. Begini penjelasan nya: Cara ngukur Rukyat sebenarnya sederhana: tentukan posisi bulan vs matahari pada saat magrib. Jika matahari tenggelam lebih dulu daripada bulan berarti sudah masuk bulan baru (bulan Arab), sebaliknya jika duluan bulan klelep berarti masih bulan lama. Celakanya antara tanah Jawa vs negeri Arap ada perbedaan waktu, pas diukur di Java masih tanggal 30, beberapa jam kemudian diukur di negri arap ternyata positip masuk tanggal 1.... Terus gimana cobak? hasil kedua pengukuran itu sama2 sah. he he he


Salam........ Nanang tukang nggarai ruwet



**originally sent by Nanang at Dec 7, 2008

ASAL USUL KAPITALISME

Perlu diketahui pembaca bahwa: gemar membaca menurut diriku tidak terlalu benar, lho kenapa? karena setelah diriku belajar nulis, tampak nyata sekali bahwa antara nulis vs mbaca tingkat kesulitannya beda jauuh, logikanya: ndak mungkin semua pemikiran penulis layak untuk dijadikan tulisan, (banyak berbau sara, takhyul, menyinggung perasaan orang lain, dsb) otomatis banyak pemikiran asli yang kena edit dan itu (pastinya) mengurangi bobot originalitas to? Pemikiran ini bukannya tanpa alasan, menurut pendapat dari wartawan senior: dua pertiga dari berita itu pasti tidak akan dimuat. Mengapa? karna kalo nekat dimuat pasti banyak mbikin kekacoan, provokasi, polemik berkepanjangan dsb. Itulah sebapnya banyak orang yang memilih media warung kopi atau pos kamling sebagai sarana meng utarakan pendapat. Jadi kesimpulannya: jangan nganggep orang yang koleksi bukunya sampek satu bufet itu pinter, (sori jangan ada yang tersinggung). Bagi saya yang bener2 pinter itu adalah orang yang telah ngarang buku sampek satu bufet. Itulah sebabnya penulis masih merasa sangat guoblok karena hasil tulisannya masih sangat jauh dari satu bufet.... Nah dalam rangka menuju satu bufet itu sekarang penulis mau nyicil tulisan lagi, dan dijamin ngawur.


Orang2 saling bertanya, kenapa kok barang2 muahal? kenapa pemimpin ndak mihak rakyat? kenapa kriminal ada dimana mana? bagaimana cara mengatasi semua kegilaan yang ndak jelas ujung pangkalnya itu? Sekarang penulis mau ngangkat asal usul peradaban yang ruwet ini, permulaan sejarah ndak jelas tahun berapa, tapi dari petunjuk di Kitab Suci kita bisa ngira2 kapan pertama kali adanya pemerintahan. Tampak jelas sekali bahwa produk kehidupan ini dicetak oleh banyak pemikiran, banyak percobaan, banyak kegagalan, dan semuanya saling ndukung pada tulisan2 ku terdahulu (kebenaran sejati, nyolong terselubung alias korupsi, feodalisme vs demokrasi).


Pada mulanya semua orang di dunia ini bebas merdeka, entah orang2 itu kerjaannya mancing, entah njebol telo, entah menek klopo, pokoke merdeka ndak ada yang nyuruh2. Terus timbullah apa yang disebut dengan “pemerintahan”, entah itu namanya “raja”, entah itu “presiden”, entah itu kepala rampok, entah itu kepala preman, entah apapun itu namanya! yang jelas orang itu adalah “penguasa” atau orang yang paling sakti sendiri. Terus timbul masalah: orang2 yang bebas merdeka alias tarzan2 itu tadi tidak ada yang mau disuruh kerja (tentu saja). Lha disuruh kerja aja ndak mau apalagi disuruh maju perang? Jelas ndak mungkin mau! padahal yang namanya raja ini butuh t e n t a r a . Logikanya begini: kalo raja sampek ndak punya pasukan, apa kena disebut raja? daripada dianggap wong gendeng akhirnya penguasa mulai nyusun rencana.


Maka sang penguasa menyiapkan skenario, yang pertama adalah orang2 dibohongi: “ayo kita mbela kebenaran dan keadilan, kita angkat senjata!”, jika skenario pertama ini ndak berhasil maka dipersiapkan skenario kedua yaitu: pemaksaan alias penodongan “hayo! kalian harus nurut sama aku! kalo tidak nanti kubunuh!”, jika skenario itu masih gagal juga maka dipakailah cara terakhir yaitu: dibuat MELARAT dulu!....caranya? Gampang saja, yang namanya maling diperbanyak, yang namanya rampok diopeni, gunanya apa? supaya orang2 itu melarat..... Lha gimana ndak melarat lha wong semua hasil panen mereka dicolong! Terus setelah orang2 itu kelaparan, raja ngomong begini: “sekarang semuanya ikuto saya, nanti saya kasih makan, saya kasih seragam, terus.... majuo p e r a n g ! nanti yang menang saya kasih m e d a l i ! Te ntu saja orang2 nurut, lha mau gimana lagi? urusan isi perut aja mereka ke bingungan.


Okelah itu zaman purba pake cara gitu, lha terus apa zaman sekarang ndak ada perbudakan? daripada berpendapat ngawur sekarang kita lihat faktanya dulu: Zaman sekarang memang ndak ada budak belian, tapi ada yang disebut dengan bunga bank, ada lagi produk dengan nama “model mentereng cicilan enteng” atau “si gesit irit”. Percaya atau tidak semua produk itu adalah “instrumen perbudakan”, bagaimana mungkin? logikanya begini: dealer dibayar telo pasti marah, pom bensin dibayar gedang pasti ngamuk!, konter hp dibayar klopo pasti muring2. Maunya mereka dibayar KERTAS yang diberi nama UANG, nah disitulah skenario perbudakan dimulai. Kita nyetak uang sendiri ndak mungkin to? (yang nekat nyetak pasti masuk penjara!). Otomatis kita harus manut sama orang2 yang kerjaannya nyetak uang itu tadi. Dengan kata lain kita harus jadi budaknya! Intinya begini: zaman dulu perbudakan itu pake senjata, ternyata zaman sekarang senjata tidak perlu, sekarang kasih aja dengan CICILAN, maka otomatis lah orang2 itu akan mendaftarkan dirinya sebagai “budak”. Sampeyan ndak percaya? lihat aja PJTKI di kota sampeyan! pasti ruame....


Lho kenapa kok ternyata perbudakan masih ada? logikanya begini: uang diciptakan untuk membuat kita tergantung padanya (seperti narkoba), dan kalo sudah tergantung kita akan manut disuruh ngalor ngidul apa katanya orang yang pekerjaannya ngedarkan uang itu. Kalo kita nurut aja, maka bukannya kita tambah kaya tapi akan jatuh MELARAT. Ah mosok sih? penulis punya banyak data sekaitan ini: banyak bank ataupun negara kaya yang suka memberi kita PINJAMAN walaupun sudah jelas kita ndak mungkin bisa mbayar! mengapa? karena kalo sampek macet nanti kita akan jadi budaknya (pada dasarnya uang itu cumak kertas yang nilainya kita sepakati, bahkan cuma bayangan di mesin atm. Sehingga pihak pencetak uang lebih menghargai KERINGAT kita atau aset kita daripada uang itu sendiri). Inti dari keadaan ini adalah: jika seandainya semua orang itu kaya, siapa yang mau disuruh kerja? seperti Malaysia itu, nyari tukang cuci piring aja sulitnya minta ampun!


Itulah sebapnya kebanyakan produk di dunia ini malah menjerumuskan kita untuk semakin meng habiskan uang, lihat aja itu henpon, apalagi mobil. Arahnya jelas: semakin banyak benda yang kita miliki, semakin kita tergantung kepada uang untuk ngopeni barang itu. Sampek pada akhirnya kita bener2 tidak punya kebebasan lagi, kita diuber oleh sesuatu yang bernama: absen, schedule, deadline, overtime, bunga bank, dll. Bukankah itu semuanya identik dengan perbudakan? biarpun tanpa rantaipun kita akan terikat sangat erat, hingga tanpa sadar pola pikir kita pun tercetak hanya untuk kerja dan kerja. Siapa yang paling diuntung kan dalam kondisi ini? para penguasa tentunya, penguasa zaman sekarang id card nya bukan raja tapi KAPITALIS.


Dalam rangka memastikan rencana para kapitalis ini berjalan mulus maka mereka mendirikan fasilitas yang bernama “sekolah”, tujuannya jelas, untuk memastikan supply “budak” tidak akan pernah habis. (Tulisan ini diilhami oleh buku2 karangan Robert T Kiyosaki yang mengajarkan supaya orang2 jangan sekolah) Tampak nyata sekali bahwa skenario para kapitalis ini telah kebablasan, orang yang bahkan ndak ada hubungan nya sama sekali dengan kapitalisme ikut terkena dampaknya (tulisan ini bukan omong kosong, efek dari kapitalisme jelas, yang kaya semakin kaya, yang melarat tambah njejeput.) Orang2 yang terkondisi dengan sistem “sekolahan” akan secara otomatis mendaftarkan dirinya sebagai “karyawan”, sedemikian hebatnya perubahan pola pikir ini sampek2 orang yang bukan termasuk karyawan dianggap hina. Yang lebih parah lagi sampek orang lebih menghargai id card atau “seragam” daripada sekedar uang (pernyataan ngawur ini bukannya tanpa alasan, lihat saja berita di koran2, banyak tentara “gadungan” ketangkep, lho kenapa mereka nyamar jadi tentara? karna saking kepinginnya jadi tentara) yang jelas perubahan pola pikir ini telah begitu jauh sampek orang2 merasa malu sebagai orang “biasa”


Sekarang penjelasan terakhir mengenai kapitalisme ini, bagaimana sikap kita? dalam kenyataan nya sistem ini telah berjalan dari generasi ke generasi sampek dianggap sebagai kebenaran, (itulah sebabnya kebenaran sejati itu sulit, menurut temanku bukan apa atau siapa yang benar, tapi yang penting adalah bagaimana kita mem perjuang kan pendapat kita itu sampek diakui sebagai “kebenaran”. Pendapat ini bagaimanapun juga ada buktinya, contonya waktu kita mbikin tugas akhir atau skripsi, pastinya kita akan di test dihadapan tim penguji to? biarpun hasil analisis kita benar tapi kita kalo kita sampek kalah didepan tim penguji maka sia sia aja kebenaran itu) Intinya adalah kita harus punya sikap sendiri dalam menghadapi kegilaan sistem dunia ini, kapitalisme bagaimana pun daripada ditentang lebih baik kita hidup ber dampingan dengannya. Biarpun kita ini sebagai kuli tapi kita harus punya skenario sendiri bagaimana caranya kita tidak terjerumus dalam sistem itu.


Terus bagaimana sikap penulis terhadap kapitalisme? ya tenang aja, kan penulis termasuk pemalas, bukan pengrajin, otomatis ndak mungkin ada satupun kapitalis yang mau memperbudak diriku ini. he he he


Salam..... Nanang si pemalas


**Originally sent by Nanang at Dec 5, 2008

FEODALISME VS DEMOKRASI

Dunia bersuka cita menyambut kemenangan Barack Obama karena mewakili simbol demokrasi (etnis campuran). Jujur saja bahwa seperti halnya semua organisasi besar, seberapa sih efeknya pemimpin baru terhadap nasib anggota (rakyat)? buktinya Indonesia berkali kali ganti presiden tetep aja nasipnya rakyat masih gawat. Lha tapi kenapa bersuka cita? karena adanya HARAPAN.


Sejarah membuktikan bahwa ratu Elizabeth II dilantik ketika umurnya masih 13 tahun(!), tapi anehnya rakyat Inggris ndak ada yang protes, sementara presiden RI Prof Dr BJ Habibie yang jenius itu mempunyai rekor 1000 kali lebih didemo. Yang jadi pertanyaan adalah: mosok Elizabeth yang umurnya 13 tahun itu lebih jenius daripada Habibie? Fakta lain lagi: Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Ngalogo Sayidin Panotogomo Kalifatulloh (gile benerr panjang banget) itu terbukti sukses memimpin Ngayogyokarto Hadiningrat selama 10 generasi! padahal Panglima tertinggi ABRI pak Harto nyatanya satu generasi aja sudah njleput.


Semua bukti sejarah itu tentu saja menggoyahkan keyakinan aktivis pro demokrasi yang selama ini mengklaim dirinya paling benar, belum lagi bukti lain yang menunjukkan negara kerajaan di dunia ini (ternyata) masih banyak, dan sukses lagi! (tulisan ini bukan omong kosong, conto negara kerajaan: Arab, Malaysia, Brunai, Jepang, Inggris, dan semua negara itu kaya). Lha tapi kenapa demokrasi itu begitu populer sampek2 menjamah wilayah yang sebenarnya ndak ada hubungannya dengan demokrasi samasekali? (contonya RSUD Jember pada tahun 2001 terjadi keruwetan gara2 perselisihan berakibat pemogokan, pasien terlantar. dan tentunya semua itu adalah “hasil karya” demokrasi iya to?)


Para aktivis pastinya mbela diri bahwa terjadinya demo dan keruwetan (anarkisme) itu bukannya tanpa sebab, pasal yang paling utama adalah KETIDAKADILAN.... nahh disitulah masalahnya. Adil itu yang gimana sih? apa semua orang dikasih makanan yang jenisnya sama itu yang disebut adil? (Sejarah membuktikan bahwa sistem negara SOSIALIS mengakibatkan seluruh rakyat menjadi melarat, kenapa? karena ndak perduli dokter ataupun tukang sapu gajinya sama. Akhirnya semua orang milih jadi tukang sapu dan negara terjerumus dalam kemacetan ekonomi karena semua orang bermental tukang sapu. Sementara sistem KAPITALIS berakibat yang kaya makin kaya, yang melarat tambah njleput, terus yang bener gimana cobak? yang bisa njawap kirim email ya...).


Bicara tentang keadilan, feodalisme adalah sistem yang ndak adil, yang jadi raja hanyalah anak raja, orang biasa ndak bisa jadi raja kecuali kawin sama anaknya raja, Sistem ini juga disebut KASTA. Otomatis sistem ini menutup kemungkinan orang yang bukan keluarga kerajaan untuk ikut campur urusan negara, Terlepas dari adil apa ndak, banyak penguasa (termasuk penulis) yang menyukai sistem kasta ini, contohnya pada jaman belanda dulu yang namanya feodalisme ini betul2 dimanfaatkan secara maximal, waktu itu yang dijadikan pegawai belanda walaupun cumak juru tulis pastilah ada embel2 RADEN... lha apalagi yang dijadikan bupati. Kenapa penguasa senang pake sistem feodal? karena ndak ada kemungkinan orang luar IKUT CAMPUR.


Walaupun atas nama keadilan, tetep aja ikut campurnya pihak luar itu malah tambah nggarai ruwet, contonya pemilihan lurah sampek pemilihan presiden RI itu butuh biaya berapa hayo? toh nyatanya tetep aja pemimpin hasil pemilihan itu banyak yang ndak mutu, belum lagi efek samping yang ruwet, kandidat yang kalah bikin masalah. Terus diperparah dengan pemimpin yang pikirannya terfokus untuk ngganyang lawan politik daripada mengurus wilayah. Logikanya begini: buat apa raja nyolong? toh dia jadi raja seumur hidup, dan kalo dia pensiun nanti yang ngganti anaknya juga, lain kasusnya dengan pemimpin hasil pemilihan, pemikirannya: saya jadi pemimpin cuma lima tahun, kalo ndak nyolong ya rugi... celakanya walaupun ndak niat nyolong sekalipun, tetep aja ada lawan politik yang sengaja njebak, ujung2nya sama: RUWET.


Sebenarnya terlepas demokrasi atau feodal, ujung pangkal keruwetan itu sesungguhnya darimana sih?..... Begini........, pemerintahan tertua menurut sejarah adalah k e r a j a a n , anggaplah negara itu adalah perusahaan perorangan, semua apa kata bos, lalu dalam perkembangannya perusahaan itu butuh r e g e n e r a s i , masalahnya adalah ahli warisnya banyak, terus supaya (relatif) adil maka dibuatlah s a h a m , lalu para ahli waris atau pemegang saham itu tadi menunjuk d i r e k t u r atau CEO yang mana kedudukannya adalah orang nomer satu tapi bukan pemilik. Masalah keruwetan timbul manakala terjadi perselisihan antar pemegang saham yang mana persentasenya pas 50 – 50, bukan 51 – 49. Jadi intinya adalah: keruwetan diakibatkan karena adanya bantah bantahan, atau dengan kata lain ada pihak yang b e r a n i mbantah. Jadi kunci kesuksesan politik bukan terletak pada k e a d i l a n , tapi terletak pada: ada tidaknya pihak yang m e m p e r m a s a l a h k a n keadilan itu, terlepas apa bentuk organisasinya: pt tbk atau perorangan, negara demokrasi atau monarki.


Dalam rangka mempersempit kemungkinan bantah bantahan itu, bagaimanapun juga ada sistem sejenis kasta diterapkan dalam organisasi militer di seluruh dunia, logikanya kalo prajurit mbantah komandan mana mungkin angkatan bersenjata bisa maju perang? Terus untuk menjamin sistem itu berjalan mulus maka dibuatlah fasilitas yang arahnya menjaga jarak antara komandan dengan bawahan, penulis punya data sekaitan ini: antara Akabri dan Secaba letaknya dipisah tul ndak?, tujuannya jelas, supaya mereka tidak saling mengenal, karena kalo kenal ada kemungkinan bawahan berani mbantah atasan. Data lain lagi menunjukkan bahwa di kantor bank manapun, ruangan untuk kepala cabang selalu dibuat kusus, tujuannya supaya karyawan jadi keder kalo dipanggil ke ruang kepala cabang.


Nah bukannya membela mana sistem yang paling unggul, tapi disini jelas bahwa feodalisme itu walau ndak adil, nyatanya negara bisa dijalankan dengan sistem begitu, sementara demokrasi bukannya ruwet apa ndak, tapi yang terpenting adalah negara (atau perusahaan) pondasinya harus kuat dulu, kalo perlu punya sertifikasi ISO 9000, ICSA, Superbrands dan lain2 baru bikin demokrasi, logikanya kalo pondasi kuat (termasuk penegak hukum siap), mana ada pihak yang (berani) memper masalahkan urusan pemerintahan, tul ndak? (yang nekat bikin masalah bakal diciduk). terus dimana letak keadilan? pertanyaan itu lagi....., tulisan ini membahas keruwetan, bukan keadilan. (Disitulah kebenaran sejati itu sulit, lha kalo fokus mikirno keadilan, kira2 masalah itu bakal selesai ndak? daripada ndak selesai2 yaa diculik aja! beres kan)


Jadi inti dari tulisan ini adalah untuk memberi perbandingan kepada pembaca, mana sistem pemerintahan yang cocok? dalam kenyataannya penulis memakai sistem feodal dalam memimpin perusahaan. Logikanya kalo pake demokrasi mana mungkin jalan diterapkan di perusahaan sekecil itu? (Pertanyaan ini hampir sama dengan kasus patungan beli mobil, waktu makai rebutan, waktu ngisi bensin tukaran, apalagi kalo mobilnya tubrukan, mending ndak usah patungan aja, OK?)


Salam..... Nanang aktivis pro feodalis



**Originally sent by Nanang at Nov 29, 2008

NYOLONG TERSELUBUNG alias KORUPSI

Mengomentari tanggapan mas Antok dan mas Lukman Nurrafi, bahwa hantu itu begini dan begitu itu terserah anda semua, tapi jika sampeyan menanyakan referensi yaa mohon maap dulu, soalnya kebanyakan dari hasil tulisan2 itu adalah hasil wawancara personal, termasuk dari satpamku yang kemana mana bawa senter (sama pentung tentunya). Mengenai ulah jin menyamar sebagai orang yang sudah meninggal itu memang benar adanya, tetapi arwah yang nyangsang ngalor ngidul juga (bisa saja) ada, logikanya kalo Yang Maha Kuasa menghendaki begitu apa ya ndak mungkin? Soalnya hasil wawancara penulis ke orang2 lumayan mbulet dan ndak jelas jluntrungnya, ada hantu yang bernama wewe gombel, gendruwo, wedhon, banaspati, dan masih sangat buanyak lagi! Penjelasannya begini: kalo nakut nakuti berarti jin, kalo (nyoba) dialog itu (mungkin) arwah. Malahan penulis juga pernah wawancara sama penganut agama Hindu yang percaya dengan adanya reinkarnasi, terlepas kita semuanya ndak percaya akan adanya hal itu, tetep aja kalo diceritakan pasti menarik. Nahh tugas penulis kan untuk menghibur anda semua dengan dongeng dan tulisan ngawur. OK?


Semua sudah pada tahu dengan sepak terjang KPK (kapok pokoke kapok) di tahun ini, percaya atau tidak bahwa penulis sudah meramal jauh sebelum tahun ini (penulis termasuk ahli ramal). Okelah sekarang tidak perlu mbahas apa, siapa, dimana, bagaimana, kapan, tapi pertanyaan yang paling dasar adalah mengapa? (bukan mengapa mereka korup, tapi kenapa korupsi kok baru diobrak abrik tahun ini? padahal sudah lama ada). Terus lagi apa hubungan nya dengan ramalan yang berbau syirik dan klenik? yang jelas tulisan ini bukannya tanpa alasan.


Pada suatu hari sang penulis sedang memanggil salah seorang karyawan kepercayaannya yang mana urusannya sebenarnya sepele: merekrut karyawan baru. Seperti biasa pimpinan (diriku) maunya tau beres, ndak mau pusing. Aku cuma ngomong “tolong carikan aku karyawan baru dua orang” “siap pak” jawapnya. Lha terus apakah saya ndak tahu cerita selanjutnya? yaa pastilah, perintah itu sampek dibawah dibuat ceperan sama karyawan, dia ngomong: “siapa yang mau kerja di situ harap setor sekian!” Itu baru salah satu cara untuk korupsi, belum modus lainnya.


Sementara ada juga kasus lain yang menimpa tetanggaku, terkena audit pusat dan ternyata selisih (jumlahnya “sedikit”, Rp 80 jutaan itupun tidak terbukti secara memuaskan), penulis tidak seberapa jelas sebenarnya mengenai duduk permasalahannya, tapi seperti biasa, imajinasilah yang bekerja. Tetanggaku itu bekerja di PT suri tani pemuka (STP) yang termasuk anak perusahaan Japfa Comfeed. Gara gara kasus itu akhirnya tetanggaku itu dikasuskan terus dipehaka secara tidak hormat, disinilah yang namanya keadilan (dan kebenaran sejati) itu sulit. Antara nyolong beneran atau hilang atau difitnah rekan kerjanya semuanya ndak jelas! buktinya setelah dia keluar kasusnya seperti hilang (lha wong bukti ndak memuaskan).


Dari kasus diatas ini jelaslah bahwa mayoritas pembaca pastinya banyak yang bereaksi negatif (jengkel kenapa pihak yang paling berwenang termasuk pimpinan perusahaan atau sang penulis kok cenderung membiarkan kasus itu begitu saja). Ketahuilah bahwa salah satu seni memimpin orang adalah menghukum orang walaupun sebenarnya bukti2 masih belum cukup, atau sebaliknya membiarkan orang tetap tidak dihukum walaupun bukti2 kuat. Lha mengapa? disitulah bahwa pemimpin (ternyata) harus menuruti kebenaran versi publik (bukan kebenaran sejati) walaupun sangat menyakitkan dan menjengkelkan, lebih2 apabila harus mempertanggung jawapkannya kelak kepada Yang Maha Kuasa.


Daripada jengkel terus lebih baik kita lihat dulu faktanya: pihak perusahaan (STP) sebenarnya tidak menghendaki adanya kasus dalam hal ini, mengapa? karena pastilah buang2 energi! biarpun sampek rame sekalipun tetep aja uangnya sulit kembali. Lha terus yang menjadi masalah adalah: seluruh karyawan yang ada di situ semua sudah kadung tahu! akibatnya mau ndak mau ya dikasuskan sekalian. Soalnya kalo tidak dihukum nanti karyawan lain bakal ikut ikutan nyolong, kan tambah ruwet to? Begitu juga dengan kasus uang sogokan calon karyawan, pimpinan lihat2 dulu, bakal timbul masalah ndak? kalo ndak yaa teruskan aja! kalo seandainya diurek urek malah tambah bikin masalah buat apa diurek urek?


Itulah sebabnya KPK terkesan tebang pilih dalam nangani kasus korupsi, logikanya kalo orang yang pegang setir (misalnya sopir) dikasuskan tanpa merekrut penggantinya dulu, pastinya mobil bakal nganggur to? (kalo dipaksa jalan pastilah nubruk). Contoh extrimnya pak Harto, bisa saja sih dilengserkan, tapi akibatnya negara jadi kacau ndak karu karuan, tul ndak? Omong jeleknya begini: biarpun orang2 dalam perusahaan atau dalam negara semuanya nyolong, selama tidak menimbulkan masalah yaa dibiarkan saja.. Lha terus kok negara membentuk badan Kapok Pokoke Kapok? berarti sudah timbul masalah, mengapa dulunya kok ndak masalah? begini penjelasannya....


Tahun ini (2008) menurut hitungan shio adalah tahun tikus atau tahun KPK, tahun tikus ini kita akan berurusan, entah dengan petugas pajak, entah dengan karyawan kita sendiri, entah dengan LSM, pokoknya dengan siapa? orang2 kecil yang ruwet! Bagaimana kok bisa begitu? begini: yang namanya shio ini sebenarnya takhayull, orang Islam wajib ndak percaya, tapi orang cina percaya dan celakanya mereka pegang perekonomian, mereka kalo mau mbangun pabrik nunggu tahun yang itungane bagus (hal ini hampir sama saja dengan wong jowo, mau kawin aja nunggu bulan haji, padahal semua bulan baik) Perinciannya begini, tahun 2007 adalah tahun babi, peredaran uang luar biasa karena orang cina membelanjakan uangnya dalam waktu yang bersamaan, beralih ke tahun 2008, peredaran uang mulai menyusut karena orang cina (lagi2) menghentikan transaksi, akibatnya jelas, kaum korporat maupun pemerintahan kaget karena peredaran uang menurun drastis. Terus mereka mencari cari kambing hitam penyebab kesulitan itu.


Terlepas dari dongeng itu benar apa ndak, yang jelas penulis tahun ini juga melakukan gerakan bersih2. Orang lama yang sudah bercokol selama 28 tahun tanpa ampun ditendang! Lha kenapa kok nunggu tahun ini kok ndak dari kemaren? jawabannya logika saja, dulu ndak siap, sekarang siap. Hubungannya dengan shio begini: tahun kemaren2 perusahaan tidak punya cukup banyak waktu untuk bikin kasus, misal: tahun babi kemarin (2007) expansi besar2an (uang banyak), tahun anjing (2006) mikirkan kekuatan mesin perusahaan (banyak utang), 2005 kasus itu belum bikin gangguan (tidak ada alasan kuat), barulah 2008 ada keseimbangan antara uang, waktu luang, dan amunisi, pastinya semua kondisi itu (tentu saja) dipengaruhi oleh shio (peredaran uang).


Jadi kesimpulan akhir begini: Korupsi dianggap penyakit kalo menimbulkan masalah, kalo ndak ya dibiarkan saja, Pimpinan (perusahaan dan negara) cenderung tidak mau tau, yang penting jangan sampek ada masalah, KPK dibentuk berarti sudah timbul masalah, Tahun 2008 terjadi gerakan besar besaran karena para pimpinan itu sudah terkena masalah (omzet menurun, karyawan yang ndak uman barang colongan teriak menuntut keadilan). Intinya semua itu ya dipicu oleh timbulnya MASALAH. Lha penulis dalam memimpin perusahaan berprinsip: harus ada masalah, kalo sampek ndak ada berarti orang2 nganggur. Kan dualisme to? jangan sampek ada masalah tapi masalah harus ada! Maksutnya begini: kejarlah masalahmu sebelum dia ganti mengejarmu! jelas to?


Salam .....Nanang Kapok Pokoke Kapok



**originally sent by Nanang at Nov 27, 2008

MANUSIA VS HANTU

Ini adalah jawaban tulisan mas Antok yang katanya ketakutan lewat depan rumah yang penghuninya sudah wafat, menurut pendapat saya kalo pingin ndak takut lagi ya harus menghadapi musuh (hantu) yang lebih serem lagi (misalnya nginep di rumah kosong itu), baru takutnya bisa ilang. Pengalaman penulis bukan omong kosong, setidak tidaknya pernah menginap di tempat super angker tanpa ketakutan sedikitpun! Nah setelah pernah nginep di situ akhirnya tempat lain yang level angkernya belum nutut segitu jadi enteng. Yang membuat diriku sangat ketakutan adalah kejadian /situasi (bukan tempat angker) yang kondisinya dekat2 dengan ajal, misalnya waktu manjat gunung Lawu terjadi badai es (yaa lain kali aku ceritakan dech), sekarang ngomongkan hantu2 dulu.


Kejadian ini terjadi sudah agak lama (2004) yang mana ini klasifikasinya termasuk arwah penasaran (hantu itu sekurang kurangnya terbagi 2 kategori: 1. arwah penasaran 2. jin). Kebiasaan penulis suka explore ke tempat2 exotis (angker), misalnya gua, atau tangga darurat gedung bertingkat, tapi tidak turun..justru malah naik! Biasanya lantai teratas dikunci, tapi kadang tidak, umumnya di lantai teratas gedung banyak mesin2 atau malah helipad, pokoke serem dech. Mau tidak mau akhirnya penulis memasuki wilayah kekuasaan hantu, tapi kali ini bukan tempat exotis, tapi hotel berbintang lima yang mana lantai teratasnya pernah dipake bunuh diri dengan cara loncat indah. Apakah nama hotel itu?....sepertinya pembaca sudah banyak yang tau yaitu hotel Aston Jakarta.


Malam hari diriku ndak bisa tidur, mungkin karena terlalu lelah karena mutar muter Jakarta yang macetnya amit amit, pas nggeletak itulah (kok anehnya) pikiranku terpusat pada atlit loncat indah itu yang bernama Marimutu Manimaren. Lama kelamaan sepertinya nyambung ya.. sekonyong konyong diriku seperti didatengi energi yang ndak kelihatan, sreeeng... rasanya seperti kena medan listrik statis sejenis plastik digosok ke rambut. Instingku langsung paham, wahh ini “orang” nya datang nih. Kejadiannya bener, sepertinya perabot didekatku juga ada yang ikut gerak sampek bunyi “klotak”.Lha terus apa yang dilakukan penulis?...inilah kata kuncinya, jangan panik! waktu itu makhluk yang datang itu langsung aku doakan saja supaya diterima di sisi Tuhan YME. Mungkin pembaca bertanya tanya, seperti apakah tampang dari makhluk itu? jangan nuduh dulu, wujudnya cuma energi yang tidak bertampang, jadinya diriku tidak takut.


Paginya istriku bertanya, “mas yang namanya Shinivasan itu siapa sih” “ya sodaranya Manimaren yang mati itu” jawabku. “Aneh ya, sepertinya semalam aku mimpi kalo kejadian terjunnya Manimaren itu bukan bunuh diri, tapi dibunuh, pelakunya orang suruhan Shinivasan itu. Kejadiannya jelass, seperti langsung di download ke otakku” cerita istriku panjang lebar. Yang aneh, istriku tidak tahu nama Shinivasan sebelumnya, tapi langsung tahu. Hebat ya, hantu itu mungkin punya fasilitas bluetooth hingga bisa upload ke otaknya orang yang masih hidup.


Penulis juga punya tempat angker lain lagi yaitu kandang ayam di Banyuwangi, luasnya saja mendekati 3 hektar! terus yang bikin serem adalah: dulu waktu zaman orde baru ada pembunuhan (petrus) terus mayatnya (2orang) dipendem begitu saja di tanah kandang. Yang mengasyikkan adalah lokasi seluas itu kalo malem ndak ada orang satupun (satpam jaga di luar pager). Selain itu di sebelah timurnya ada bekas orang mati melahirkan tapi diluar pager (mepet). Toh tempat seangker itu penulis masih berani nginep sendirian (tempat nginep disitu berupa kamar triplek yang letaknya terpencil di dalam komplek kandang). Sekarang sih lumayan, ada tempat nginep baru yang letaknya dekat gerbang dengan fasilitas ac + internet speedy.


Terus sekarang kita mbahas tentang klasifikasi hantu, tadi dijelaskan bahwa ada dua yaitu arwah dan jin, Arwah penasaran dibagi lagi menjadi: arwah minta tolong, roh jahat, roh yang eman sama dunia, arwah yang ndak diterima /kesasar, dsb. Jin dibagi lagi menjadi: pesugihan (babi ngepet, tuyul dsb), pasangan (jin yang ditaruh botol terus dipendem), hantu (pocong, sundel bolong dsb). Perlu diketahui bahwa pocong itu termasuk jin bukan roh, lho kenapa? logikanya yang bernama arwah orang mati itu energy nya terlalu lemah sehingga jangankan untuk nakut nakuti orang, untuk komunikasi sama anggota keluarganya saja paling2 bisanya lewat mimpi, lha kalo jin energy nya lumayan cukup untuk nyamar jadi mayat hidup.


Sekarang pertanyaan terakhir, mengapa penulis begitu berani festufes sama hantu? begini: penulis adalah termasuk orang berkarakter pleghmatis (cinta damai) yang mana ciri khasnya adalah selalu tenang dalam kondisi apapun, disisi lain juga punya karakter sanguinis (periang) yang suka pamer, cari perhatian, jadinya dualisme itu saling mendukung kalo pas berada di tempat angker. Logikanya hantu itu bersifat jail, bukan jahat, terus kalo kita dijaili kena, maka mereka tambah seneng lagi untuk njaili kita kedua kali, tiga kali, dst. Fakta lain lagi bahwa di tiap daerah, apalagi di negara lain, hantu itu wujudnya beda2 (di Bali Leak, di Rumania Vampir,di Amerika Poltergeist), mengapa? karena mereka memanfaatkan imajinasi manusia itu sendiri. Menurut cerita satpamku, hantu itu kalau disenter pake flashlight ndak kena, yang tambah terang justru begronnya, kesimpulannya itu hanyalah bayangan (image) di retina kita sendiri (hebat ya, hantu punya fasilitas 3D engine, CGI, bluetooth dsb). itulah sebabnya jikalau siang hari kita ndak mungkin liat hantu.



Makanya jangan takut, kemungkinan mereka menyusahkan kita lumayan tipis. Bagaimanapun kasta manusia sebagai makhluk adalah yang tertinggi dibandung makhluk lain yang manapun. terus cerita yang ada di sinetron2 itu kebanyakan adalah fiktif, mending kek kalo 3D effectnya bagus, lha ini juelek banget malah tambah bikin ketawa bukannya takut. Yang terpenting dari semuanya adalah: bagaimana caranya mengatasi rasa takut? pertanyaan ini hampir sama saja dengan: bagaimana kalau seandainya aku gagal? jawabannya: yang terpenting adalah kita nekat dulu! urusan lain belakangan. Menurut slogan orang terkenal yang aku lupa namanya, dia berkata: sudah jelas bahwa, satu satunya yang perlu kita takuti adalah rasa takut itu sendiri.


Salam........Nanang teman hantu


**originally sent by Nanang at Nov 22, 2008

KEKERASAN & PREMANISME

Berita lagi rame menyebut nyebut penangkapan preman di seluruh Indonesia Raya, orang2 bertato, rambut gondrong, (penulis rambutnya gondrong juga), pembawa senjata tajam, tanpa ampun ditangkep polisi & satpol pp lalu dimasukkan tahanan, biarpun mereka tidak terorganisir bukannya mereka ndak ngelawan. Sekurang kurangnya ada satu insiden pembakaran yang terjadi dan masuk koran. Sebenarnya siapa sih preman itu? mengapa mereka kok sangat exis di tempat umum tanpa ada yang ngutik utik selama ini? Daripada nanya terus, sekarang penulis mau ndongeng lagi.


Alkisah di negeri antah berantah, seorang raja kalah perang karena revolusi, apa daya seluruh pasukannya tiada berguna. Dia pun terusir terlunta lunta di negerinya sendiri. Daripada ditangkep musuh lebih baik nyamar jadi rakyat djelata. Bala tentaranya pun sebenarnya masih ada yang setia padanya, tapi mau gimana lagi? negerinya kadung diduduki musuh. Mau tidak mau terjadi dua kubu: yang satu ndukung raja, lainnya membangkang ngikut musuh, walhasil perang berlanjut berlarut larut, pihak musuh mengklaim telah mbunuh raja, pihak yang masih setia ngeyel kalo raja masih hidup, berhubung pasukan musuh lebih kuat akhirnya bala tentara raja berhasil dipukul mundur terus melarikan diri ke hutan2 dan berubah menjadi gerilyawan dengan doktrin akan terus setia dengan kerajaan. Mereka sekali2 masuk kota untuk nyari “perbekalan” (dengan cara nyolong tentunya).


Dongeng diatas menunjukkan salah satu asal usul preman yang mana definisi preman adalah: suatu kekuatan yang terdiri dari sekelompok /segerombolan orang yang kerjaannya nyolong, ngompas, nakut nakuti dlsb. existensi mereka tidak diakui oleh pemerintahan yang “sah” (dongeng ini juga njelaskan bahwa kebenaran yang sejati itu sulit, dianggap pemerintahan sah ndak kena wong dapatnya pake cara kudeta, sebaliknya: gerilyawan dianggap benar juga ndak kena lha wong kerjaannya nyolong, terus yang benar siapa cobak?)


Dalam kenyataannya penulis didalam ngurus perusahaan bukannya ndak pake jasa preman (setidak tidaknya mantan preman), mengapa? lha mau gimana lagi waktu itu di perusahaan terancam ada kudeta dan demo besar besaran (waktu itu tugas preman bukan untuk nakut nakuti, tapi cari info atau spionase). Penjelasannya begini: ada suatu agama yang ajarannya menyembah dewa dewi, terus ada dewa perusak yang malah disembah, apa ndak keliru? yaa gimana lagi, supaya ndak ngerusak nemen2 ya dikasih sesajen saja, murah, praktis, dan amaan....


Cerita ini di negara lain bukannya ndak ada, di Jepang ada organisasi mafia bernama Yakuza yang mana organisasi itu termasuk preman elit, tugas dari preman2 ini adalah: apabila terjadi masalah di perusahaan rakasasa macam Toyota Motor Corp misalnya, terjadi demo karyawan maka yang bisa ngatasi ya cuma Yakuza ini to? (betul ndak mbak Meta?). Mengapa? karena polisi sudah ndak mampu lagi ngatasi karena polisi tugasnya cuma njaga keamanan bukannya menumpas demo di perusahaan (sebatas belum anarkis polisi ndak berhak nangkep, tapi perusahaan sudah kadung ancur kalo ndak kerja, daripada ajur lebih baik yaa manggil preman2 itu tadi).


Terus masalah sesunguhnya adalah: apabila preman2 itu nggak kebagian rejeki terus mereka nyari rejeki dengan cara mereka sendiri, misalnya ngrebut wilayah preman lain, masuk kampung2 terus memeras masyarakat, bikin kekacauan supaya pengusaha pada takut, lalu meminta uang keamanan. Hal ini terjadi jika perusahaan yang biasa menjatah mereka bangkrut lalu tidak ngasih jatah lagi, dan kejadian ini sering juga terjadi, lebih2 di tanah air kita yang situasi ekonomi dan politiknya tidak stabil. Dengan kata lain preman2 itu selama ini exis di dunia bisnis karena ada pihak yang membutuhkan, terus existensi mereka dianggap meresahkan ketika pihak yang membutuhkan sekaligus tempat mereka bersandar itu rubuh. Kesimpulannya: operasi penangkapan preman ini mencerminkan banyaknya pihak pemakai jasa preman yang gulung tikar.


Lha terus solusinya gimana? di negara Amerika para preman ini dilokalisir ke tempat2 tertentu misalnya Harlem, Bronx, dsb, mereka mau bikin kacau separah apapun, selama nggak keluar dari wilayah itu ya pemerintah ndak ngurus. Terus seandainya jumlah preman melebihi kuota maka mereka direkrut menjadi prajurit (wajib militer), terus dibuang ke Afganistan misalnya, biar modar sekalian! toh mereka itu sampah masyarakat. Yang jelas Amerika lumayan berhasil mengatasi masalah premanisme. Terus Jepang gimana? saking kayanya negara Jepang, ndak ada ceritanya preman kekurangan rejeki terus bikin masalah. Intinya: negara bagaikan tubuh manusia, selama kondisi fit, penyakit biarpun ada ndak menjadikan masalah, paling2 gatel atau bersin. Tapi kalo kondisi lemes ya bersiap siaplah, penyakit kecil macam panu aja, bisa bikin kaki diamputasi.


Sekarang sikap kita sebagai warga biasa (bukan preman) gimana? yaa cuek2 saja, toh mau ditangkep kek, dilepas kek, selama ini juga ndak ngefek ke kita, tul ndak? Kecuali kalo kita ini termasuk /berminat menjadi preman yaa ceritanya lain lagi, tapi penulis ngasih saran: jadilah preman elit, jangan jadi preman kere, karena fasilitas preman elit jelas lebih wah daripada preman kere. Nanti kalo seumpama pemakai jasa kita bangkrut, ya insap sajalah cari kerja lain selain preman, daripada ditangkep. Kalau sudah kadung ketangkep ya harus lebih kreatip lagi, bersikaplah seprti bukan preman supaya polisinya mengira salah tangkep, nanti lak diuculno, percayalah!


Salam..... Nanang pemakai jasa preman



**originally sent by Nanang at Nov 21, 2008

KONSEP alias PRINSIP

Horee, diriku senang sekali karena target tulisanku tercapai, yaitu banyak anggota BTN yang terpancing ikut nulis karna nanggepi tulisan ngawurku. Satu hal yang harus diketahui pembaca, bahwa diriku ini pengalaman maupun imajinasinya puanjaang banget sehingga buat nulis gak abis abis, apalagi cumak buat ngobrol ngalor ngidul, dijamin semaleman. Perkara ada yang setuju sama tulisanku atau tidak, saya ndak ngurus, itu terserah pembaca yang menilai, yang jelas tulisanku hampir rutin ngisi email BTN sampek2 para pembaca ketagihan, tul ndak?. Terus terang hasil karyaku dimotivasi oleh keprihatinan melihat email BTN yang sepi2 aja, sampek ada yang sambat (hayo ngaku!). Nah daripada basa basi terus saya mau nulis ngawur lagi ach....


Pengalaman penulis pernah terjun di dunia marketing sekarang ini diangkat, Marketing adalah wilayah yang selalu berubah2, bahasa lainnya TREND. Yang membuat penulis termotivasi njebur kesitu adalah tulisan dari buku yang dulu aku pinjam dari mbak Wati(watikartini@yahoo.com) yang menjelaskan kalo orang pingin belajar bisnis ya harus belajar jadi salesman dulu. Bagaimana cara menjual? itu adalah pertanyaan sepanjang masa yang mana kalo suatu produk mau diubah menjadi uang. Pertanyaan berikutnya adalah..mengapa orang mau membeli? Karena mereka butuh produk itu, begitukah? ternyata tidak sesederhana itu.


Survei penulis membuktikan bahwa transaksi terjadi karna ada 3 hal: yang pertama karena kebutuhan misale sembako, kedua karna kesenangan misale perhiasan, yang ketiga karna basa basi, misale opo? Inilah jawabannya: Sampeyan lagi bertamu ke teman akrab, lha teman itu punya dagangan misale kacang goreng, terus sampeyan beli satu tas kresek padahal ndak butuh, itulah yang disebut basa basi. Celakanya makin tinggi tingkat sosial yang namanya basa basi ndak cukup kacang goreng lagi tapi kucing garong, maksute barang yang hargane sak mbledose cangkeme gito lo. Tapi yaa gimana lagi sudah adat istiadat. Nah, faktor transaksi yang terakhir inilah yang menarik (bathine akeh).


Terus masalah kedua yaitu harga sak mbledose cangkeme alias muahal, kalau basa basi barangkali ada unsur kepaksa, tapi kali ini orang beli barang yang hargane ndak masuk akal tapi tidak ada penyesalan sedikit pun (bahkan kebanggaan). Anehnya barang2 itu hampir2 tidak ada gunane samasekali. (Joger pembuat kata2 pernah ngomong bahwa marketing adalah ilmu untuk mbohongi orang, kalo berhasil maka orang2 akan datang lagi untuk minta dibohongi) Nahh yang satu ini penjelasannya agak ruwet: Penulis punya pengalaman menjual barang yang harganya dimark up sampek level yang ndak masuk akal tapi laku! Bagaimana caranya?


Waktu itu (2004) penulis lagi ada peluang bisnis yaitu menjual barang kerajinan yang pabriknya dipunyai oleh teman akrab, daripada langsung dijual penulis memutar otak dulu. Yang menjadi sumber ide penulis adalah MultiLevel Marketing alias MLM. Pertanyaannya begini: apa sih yang membuat produk sophie martin mahal? kenapa walaupun harganya segitu koq ndak ada orang yang protes? karena brand image, terus bagaimana cara membangun brand image? Daripada mumet, sekarang aku jelaskan dengan lebih simpel: karena KERTAS alias katalog yang ada price listnya...Lha kok gitu? logikanya kalo orang mbaca katalog yang sudah ada harganya alias paten, siapa yang mau nawar? (padahal katalognya karanganku dewe he he he) Sophie Martin modalnya cumak kertas, pabriknya hanyalah di Cibaduyut. Untuk itu saya ucapkan banyak2 terimakasih pada mas Antok (catursp@yahoo.com) karena telah membantu saya membuat katalog.


Sekarang kita masuk inti permasalahan yaitu mengenai konsep atau prinsip. Dulu ada iklan rokok merk prinsip yang slogannya “kalo bisa nomer 1 buat apa 234” terus slogan penutupnya “dalam hidup prinsip no 1” terus apa hubungannya? Mas Antok pernah bilang “Pepsoden adalah pasta gigi untuk k e l u a r g a , sementara close up adalah odol untuk ANAK PACARAN” betul gitu mas Antok? Kedua produk itu sama2 bikinan Unilever terus sama2 odol, logikanya close up dipake untuk keluarga juga ndak masalah, begitu juga kalau pepsoden buat pacaran. Pertanyaan yang menjengkelkan: mengapa harus ada dua jenis produk? toh sama sama odol, tul ndak? Dalam mendesain produk harus diperhatikan konsep, bahasa marketingnya segmen pasar, “ini adalah produk untuk siapa? berapa penghasilan orang2 yang mau beli produk itu? produk itu mau dipake dalam kondisi apa?”


Masalah ini juga terjadi pada sektor properti yang mana sekarang lagi usum rumah RSSS.., yang menjadi keprihatinan penulis adalah ya masalah konsep rumah2 itu tadi, logikanya semurah murahnya rumah tetep aja harganya “bunyi” sekian puluh juta rupiah....yang mana tetep aja orang melarat tidak mungkin punya uang segitu, sementara orang kaya mana mungkin mau membeli rumah kayak gitu tadi, jadi konsepnya ngambang, iya to? Menurut survei penulis, konsep rumah2 yang dibangun perorangan (bukan developer) sekurang kurangnya ada 3 yaitu: rumah orang bule, rumah orang cina, & rumah orang jawa.


Rumah orang bule konsepnya untuk kenyamanan, orang cina untuk kekayaan, terakhir rumahnya wong jowo konsepe supoyo karo tonggone gak dinyek (sori jangan tersinggung, diriku juga termasuk wong jowo). Rumah wong jowo bagian depan keramik ngejreng, belakange luweng, iya to?, kebalikan orang bule yang ndak ngurus tampangnya rumah, tapi dalemnya ada home theater, pemanas air, ac, internet, dlsb. Rumahnya orang cina lain lagi, madepnya diitung, tangganya diitung, pintu cendela diitung, bahkan warnanya pun diitung(!)


Begitu juga konsep perusahaan, ada yang perusahaan yang didesain untuk efisiensi, ada yang didesain supaya gampang diwariskan (regenerasi), ada lagi yang dirancang untuk dapat selalu mengikuti perkembangan jaman, ada yang konsepnya untuk ekspansi dengan cepat dan tanpa modal (waralaba), bahkan ada yang konsepnya tidak cari untung (non profit). Dalam hal ini bahasanya konsep diterjemahkan menjadi “visi dan misi perusahaan” barangkali para pembaca bertanya2 apa konsepnya sang penulis? tadi sudah dijelaskan, yaitu untuk memancing anggota BTN untuk ikut nulis.


Itulah banyak orang mengalami kegagalan dalam hidupnya karena tidak punya prinsip, banyak produk gagal karena tidak punya segmen pasar, banyak rumah ndak laku2 karena ndak punya konsep, banyak perusahaan bangkrut karena tidak punya visi dan misi jelas. Bahasa lain lagi adalah aliran sesat, membangun sesuatu tanpa arah dan tujuan yang jelas, mutar muter ndak nemu musuh seperti tulisanku terdahulu. sekarang mbalik ke diri masing2, adakah diantara sampeyan yang belum punya prinsip? seandainya belum pakailah prinsip saya yaitu: selalu berpikir terbalik (misale ada pendapat menyatakan sesuatu itu adalah begitu, maka saya akan berpikir: bagaimana seandainya ternyata bukan begitu?), prinsip yang nyeleneh akan menuntun sampeyan menjadi orang nyeleneh, percayalah!


Salam..... Nanang konseptor ngawur



**originally written by Nanang at Nov 15th, 2008



LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya