Friday, December 19, 2008

KEKERASAN & PREMANISME

Berita lagi rame menyebut nyebut penangkapan preman di seluruh Indonesia Raya, orang2 bertato, rambut gondrong, (penulis rambutnya gondrong juga), pembawa senjata tajam, tanpa ampun ditangkep polisi & satpol pp lalu dimasukkan tahanan, biarpun mereka tidak terorganisir bukannya mereka ndak ngelawan. Sekurang kurangnya ada satu insiden pembakaran yang terjadi dan masuk koran. Sebenarnya siapa sih preman itu? mengapa mereka kok sangat exis di tempat umum tanpa ada yang ngutik utik selama ini? Daripada nanya terus, sekarang penulis mau ndongeng lagi.


Alkisah di negeri antah berantah, seorang raja kalah perang karena revolusi, apa daya seluruh pasukannya tiada berguna. Dia pun terusir terlunta lunta di negerinya sendiri. Daripada ditangkep musuh lebih baik nyamar jadi rakyat djelata. Bala tentaranya pun sebenarnya masih ada yang setia padanya, tapi mau gimana lagi? negerinya kadung diduduki musuh. Mau tidak mau terjadi dua kubu: yang satu ndukung raja, lainnya membangkang ngikut musuh, walhasil perang berlanjut berlarut larut, pihak musuh mengklaim telah mbunuh raja, pihak yang masih setia ngeyel kalo raja masih hidup, berhubung pasukan musuh lebih kuat akhirnya bala tentara raja berhasil dipukul mundur terus melarikan diri ke hutan2 dan berubah menjadi gerilyawan dengan doktrin akan terus setia dengan kerajaan. Mereka sekali2 masuk kota untuk nyari “perbekalan” (dengan cara nyolong tentunya).


Dongeng diatas menunjukkan salah satu asal usul preman yang mana definisi preman adalah: suatu kekuatan yang terdiri dari sekelompok /segerombolan orang yang kerjaannya nyolong, ngompas, nakut nakuti dlsb. existensi mereka tidak diakui oleh pemerintahan yang “sah” (dongeng ini juga njelaskan bahwa kebenaran yang sejati itu sulit, dianggap pemerintahan sah ndak kena wong dapatnya pake cara kudeta, sebaliknya: gerilyawan dianggap benar juga ndak kena lha wong kerjaannya nyolong, terus yang benar siapa cobak?)


Dalam kenyataannya penulis didalam ngurus perusahaan bukannya ndak pake jasa preman (setidak tidaknya mantan preman), mengapa? lha mau gimana lagi waktu itu di perusahaan terancam ada kudeta dan demo besar besaran (waktu itu tugas preman bukan untuk nakut nakuti, tapi cari info atau spionase). Penjelasannya begini: ada suatu agama yang ajarannya menyembah dewa dewi, terus ada dewa perusak yang malah disembah, apa ndak keliru? yaa gimana lagi, supaya ndak ngerusak nemen2 ya dikasih sesajen saja, murah, praktis, dan amaan....


Cerita ini di negara lain bukannya ndak ada, di Jepang ada organisasi mafia bernama Yakuza yang mana organisasi itu termasuk preman elit, tugas dari preman2 ini adalah: apabila terjadi masalah di perusahaan rakasasa macam Toyota Motor Corp misalnya, terjadi demo karyawan maka yang bisa ngatasi ya cuma Yakuza ini to? (betul ndak mbak Meta?). Mengapa? karena polisi sudah ndak mampu lagi ngatasi karena polisi tugasnya cuma njaga keamanan bukannya menumpas demo di perusahaan (sebatas belum anarkis polisi ndak berhak nangkep, tapi perusahaan sudah kadung ancur kalo ndak kerja, daripada ajur lebih baik yaa manggil preman2 itu tadi).


Terus masalah sesunguhnya adalah: apabila preman2 itu nggak kebagian rejeki terus mereka nyari rejeki dengan cara mereka sendiri, misalnya ngrebut wilayah preman lain, masuk kampung2 terus memeras masyarakat, bikin kekacauan supaya pengusaha pada takut, lalu meminta uang keamanan. Hal ini terjadi jika perusahaan yang biasa menjatah mereka bangkrut lalu tidak ngasih jatah lagi, dan kejadian ini sering juga terjadi, lebih2 di tanah air kita yang situasi ekonomi dan politiknya tidak stabil. Dengan kata lain preman2 itu selama ini exis di dunia bisnis karena ada pihak yang membutuhkan, terus existensi mereka dianggap meresahkan ketika pihak yang membutuhkan sekaligus tempat mereka bersandar itu rubuh. Kesimpulannya: operasi penangkapan preman ini mencerminkan banyaknya pihak pemakai jasa preman yang gulung tikar.


Lha terus solusinya gimana? di negara Amerika para preman ini dilokalisir ke tempat2 tertentu misalnya Harlem, Bronx, dsb, mereka mau bikin kacau separah apapun, selama nggak keluar dari wilayah itu ya pemerintah ndak ngurus. Terus seandainya jumlah preman melebihi kuota maka mereka direkrut menjadi prajurit (wajib militer), terus dibuang ke Afganistan misalnya, biar modar sekalian! toh mereka itu sampah masyarakat. Yang jelas Amerika lumayan berhasil mengatasi masalah premanisme. Terus Jepang gimana? saking kayanya negara Jepang, ndak ada ceritanya preman kekurangan rejeki terus bikin masalah. Intinya: negara bagaikan tubuh manusia, selama kondisi fit, penyakit biarpun ada ndak menjadikan masalah, paling2 gatel atau bersin. Tapi kalo kondisi lemes ya bersiap siaplah, penyakit kecil macam panu aja, bisa bikin kaki diamputasi.


Sekarang sikap kita sebagai warga biasa (bukan preman) gimana? yaa cuek2 saja, toh mau ditangkep kek, dilepas kek, selama ini juga ndak ngefek ke kita, tul ndak? Kecuali kalo kita ini termasuk /berminat menjadi preman yaa ceritanya lain lagi, tapi penulis ngasih saran: jadilah preman elit, jangan jadi preman kere, karena fasilitas preman elit jelas lebih wah daripada preman kere. Nanti kalo seumpama pemakai jasa kita bangkrut, ya insap sajalah cari kerja lain selain preman, daripada ditangkep. Kalau sudah kadung ketangkep ya harus lebih kreatip lagi, bersikaplah seprti bukan preman supaya polisinya mengira salah tangkep, nanti lak diuculno, percayalah!


Salam..... Nanang pemakai jasa preman



**originally sent by Nanang at Nov 21, 2008

0 comments:

LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya