Friday, December 19, 2008

NYOLONG TERSELUBUNG alias KORUPSI

Mengomentari tanggapan mas Antok dan mas Lukman Nurrafi, bahwa hantu itu begini dan begitu itu terserah anda semua, tapi jika sampeyan menanyakan referensi yaa mohon maap dulu, soalnya kebanyakan dari hasil tulisan2 itu adalah hasil wawancara personal, termasuk dari satpamku yang kemana mana bawa senter (sama pentung tentunya). Mengenai ulah jin menyamar sebagai orang yang sudah meninggal itu memang benar adanya, tetapi arwah yang nyangsang ngalor ngidul juga (bisa saja) ada, logikanya kalo Yang Maha Kuasa menghendaki begitu apa ya ndak mungkin? Soalnya hasil wawancara penulis ke orang2 lumayan mbulet dan ndak jelas jluntrungnya, ada hantu yang bernama wewe gombel, gendruwo, wedhon, banaspati, dan masih sangat buanyak lagi! Penjelasannya begini: kalo nakut nakuti berarti jin, kalo (nyoba) dialog itu (mungkin) arwah. Malahan penulis juga pernah wawancara sama penganut agama Hindu yang percaya dengan adanya reinkarnasi, terlepas kita semuanya ndak percaya akan adanya hal itu, tetep aja kalo diceritakan pasti menarik. Nahh tugas penulis kan untuk menghibur anda semua dengan dongeng dan tulisan ngawur. OK?


Semua sudah pada tahu dengan sepak terjang KPK (kapok pokoke kapok) di tahun ini, percaya atau tidak bahwa penulis sudah meramal jauh sebelum tahun ini (penulis termasuk ahli ramal). Okelah sekarang tidak perlu mbahas apa, siapa, dimana, bagaimana, kapan, tapi pertanyaan yang paling dasar adalah mengapa? (bukan mengapa mereka korup, tapi kenapa korupsi kok baru diobrak abrik tahun ini? padahal sudah lama ada). Terus lagi apa hubungan nya dengan ramalan yang berbau syirik dan klenik? yang jelas tulisan ini bukannya tanpa alasan.


Pada suatu hari sang penulis sedang memanggil salah seorang karyawan kepercayaannya yang mana urusannya sebenarnya sepele: merekrut karyawan baru. Seperti biasa pimpinan (diriku) maunya tau beres, ndak mau pusing. Aku cuma ngomong “tolong carikan aku karyawan baru dua orang” “siap pak” jawapnya. Lha terus apakah saya ndak tahu cerita selanjutnya? yaa pastilah, perintah itu sampek dibawah dibuat ceperan sama karyawan, dia ngomong: “siapa yang mau kerja di situ harap setor sekian!” Itu baru salah satu cara untuk korupsi, belum modus lainnya.


Sementara ada juga kasus lain yang menimpa tetanggaku, terkena audit pusat dan ternyata selisih (jumlahnya “sedikit”, Rp 80 jutaan itupun tidak terbukti secara memuaskan), penulis tidak seberapa jelas sebenarnya mengenai duduk permasalahannya, tapi seperti biasa, imajinasilah yang bekerja. Tetanggaku itu bekerja di PT suri tani pemuka (STP) yang termasuk anak perusahaan Japfa Comfeed. Gara gara kasus itu akhirnya tetanggaku itu dikasuskan terus dipehaka secara tidak hormat, disinilah yang namanya keadilan (dan kebenaran sejati) itu sulit. Antara nyolong beneran atau hilang atau difitnah rekan kerjanya semuanya ndak jelas! buktinya setelah dia keluar kasusnya seperti hilang (lha wong bukti ndak memuaskan).


Dari kasus diatas ini jelaslah bahwa mayoritas pembaca pastinya banyak yang bereaksi negatif (jengkel kenapa pihak yang paling berwenang termasuk pimpinan perusahaan atau sang penulis kok cenderung membiarkan kasus itu begitu saja). Ketahuilah bahwa salah satu seni memimpin orang adalah menghukum orang walaupun sebenarnya bukti2 masih belum cukup, atau sebaliknya membiarkan orang tetap tidak dihukum walaupun bukti2 kuat. Lha mengapa? disitulah bahwa pemimpin (ternyata) harus menuruti kebenaran versi publik (bukan kebenaran sejati) walaupun sangat menyakitkan dan menjengkelkan, lebih2 apabila harus mempertanggung jawapkannya kelak kepada Yang Maha Kuasa.


Daripada jengkel terus lebih baik kita lihat dulu faktanya: pihak perusahaan (STP) sebenarnya tidak menghendaki adanya kasus dalam hal ini, mengapa? karena pastilah buang2 energi! biarpun sampek rame sekalipun tetep aja uangnya sulit kembali. Lha terus yang menjadi masalah adalah: seluruh karyawan yang ada di situ semua sudah kadung tahu! akibatnya mau ndak mau ya dikasuskan sekalian. Soalnya kalo tidak dihukum nanti karyawan lain bakal ikut ikutan nyolong, kan tambah ruwet to? Begitu juga dengan kasus uang sogokan calon karyawan, pimpinan lihat2 dulu, bakal timbul masalah ndak? kalo ndak yaa teruskan aja! kalo seandainya diurek urek malah tambah bikin masalah buat apa diurek urek?


Itulah sebabnya KPK terkesan tebang pilih dalam nangani kasus korupsi, logikanya kalo orang yang pegang setir (misalnya sopir) dikasuskan tanpa merekrut penggantinya dulu, pastinya mobil bakal nganggur to? (kalo dipaksa jalan pastilah nubruk). Contoh extrimnya pak Harto, bisa saja sih dilengserkan, tapi akibatnya negara jadi kacau ndak karu karuan, tul ndak? Omong jeleknya begini: biarpun orang2 dalam perusahaan atau dalam negara semuanya nyolong, selama tidak menimbulkan masalah yaa dibiarkan saja.. Lha terus kok negara membentuk badan Kapok Pokoke Kapok? berarti sudah timbul masalah, mengapa dulunya kok ndak masalah? begini penjelasannya....


Tahun ini (2008) menurut hitungan shio adalah tahun tikus atau tahun KPK, tahun tikus ini kita akan berurusan, entah dengan petugas pajak, entah dengan karyawan kita sendiri, entah dengan LSM, pokoknya dengan siapa? orang2 kecil yang ruwet! Bagaimana kok bisa begitu? begini: yang namanya shio ini sebenarnya takhayull, orang Islam wajib ndak percaya, tapi orang cina percaya dan celakanya mereka pegang perekonomian, mereka kalo mau mbangun pabrik nunggu tahun yang itungane bagus (hal ini hampir sama saja dengan wong jowo, mau kawin aja nunggu bulan haji, padahal semua bulan baik) Perinciannya begini, tahun 2007 adalah tahun babi, peredaran uang luar biasa karena orang cina membelanjakan uangnya dalam waktu yang bersamaan, beralih ke tahun 2008, peredaran uang mulai menyusut karena orang cina (lagi2) menghentikan transaksi, akibatnya jelas, kaum korporat maupun pemerintahan kaget karena peredaran uang menurun drastis. Terus mereka mencari cari kambing hitam penyebab kesulitan itu.


Terlepas dari dongeng itu benar apa ndak, yang jelas penulis tahun ini juga melakukan gerakan bersih2. Orang lama yang sudah bercokol selama 28 tahun tanpa ampun ditendang! Lha kenapa kok nunggu tahun ini kok ndak dari kemaren? jawabannya logika saja, dulu ndak siap, sekarang siap. Hubungannya dengan shio begini: tahun kemaren2 perusahaan tidak punya cukup banyak waktu untuk bikin kasus, misal: tahun babi kemarin (2007) expansi besar2an (uang banyak), tahun anjing (2006) mikirkan kekuatan mesin perusahaan (banyak utang), 2005 kasus itu belum bikin gangguan (tidak ada alasan kuat), barulah 2008 ada keseimbangan antara uang, waktu luang, dan amunisi, pastinya semua kondisi itu (tentu saja) dipengaruhi oleh shio (peredaran uang).


Jadi kesimpulan akhir begini: Korupsi dianggap penyakit kalo menimbulkan masalah, kalo ndak ya dibiarkan saja, Pimpinan (perusahaan dan negara) cenderung tidak mau tau, yang penting jangan sampek ada masalah, KPK dibentuk berarti sudah timbul masalah, Tahun 2008 terjadi gerakan besar besaran karena para pimpinan itu sudah terkena masalah (omzet menurun, karyawan yang ndak uman barang colongan teriak menuntut keadilan). Intinya semua itu ya dipicu oleh timbulnya MASALAH. Lha penulis dalam memimpin perusahaan berprinsip: harus ada masalah, kalo sampek ndak ada berarti orang2 nganggur. Kan dualisme to? jangan sampek ada masalah tapi masalah harus ada! Maksutnya begini: kejarlah masalahmu sebelum dia ganti mengejarmu! jelas to?


Salam .....Nanang Kapok Pokoke Kapok



**originally sent by Nanang at Nov 27, 2008

0 comments:

LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya