Wednesday, November 12, 2008

KEBENARAN "SEJATI"

Ini adalah tulisan ngawur yang ndak ada ujung pangkalnya, tapi kata2nya akan banyak menjawab pertanyaan masyarakat yang juga ngawur, utamanya tentang aliran sesat, aliran mbulet, organisasi terlarang, FPI, bahkan PKI sekalipun. Banyak orang2 terjebak kondisi yang ruwet, tapi ndak ada pilihan lain, tapi kali ini penulis ndak mbahas tentang jebakan, melainkan kesadaran yang mana banyak orang yang ikut aliran extrim (misalnya teroris) dengan kesadaran full, dan yang menjengkelkan adalah mereka itu (sangat) yakin kalau tindakan mereka itu benar. Yang jadi pertanyaan adalah....mengapa?


Suatu hari penulis sedang mengetes calon karyawan yang mana materi ujiannya standar yaitu: psikotes, IQ, matematika, interviu, dlsb. Akhirnya tinggal yang terakhir yaitu DOKTRIN, pertanyaaannya sederhana saja, "hari lahirmu tanggal berapa?" dia menjawab "29 oktober 84" terus aku cari pake program bikinanku dewek "wetonmu Senen Wage" "waduh, keliru pak," katanya. Aku tidak puas karna kuyakin komputer ndak mungkin salah, terus aku nyari tanggalan di kantorku (2008) "nih pegangen, aku jangan sampek liat! sebutkan tanggal yang mana saja!" terus dia nyebut tanggal sekenanya "25 April" kujawab "Jumat Pon, gimana tepat ndak?" "Iya tepat" "Hayo lagi!" "17 Januari" "Kamis Wage" "Hmm masuk" "masih kurang yakin?" "21 Juni" "Sabtu Kliwon, masih kurang yakin?" akhirnya dia nyerah terus kumasukkan doktrin, "Begini, hari ini aku ngajarkan kamu tentang kebenaran sejati, masalah weton jangan percaya ibukmu, jangan percaya buapakmu, jangan percaya embahmu, tapi percayao sama hitunganmu sendiri, nanti didalam pekerjaan jangan bela aku, jangan bela kabagmu, jangan bela bosmu, tapi bela itu yang disebut k e b e n a r a n s e j a t i ! OK cukup pelajaran hari ini" aku tutup pertemuan hari itu.

Ternyata di dalam kantor dengan didalam kehidupan nyata masalah itu tidak mungkin dicampur begitu saja, di dalam rumah kita tidak ada kamera security, tidak ada undang2 dsb, akhirnya kita mencari kebenaran menurut standard kita sendiri. Contonya keuangan: uang digandoli nemen2 salah, diculno tambah salah! Contoh lain: harga diri, di bela kenemenen berakibat perang, diuculno berakibat dijajah orang lain, lha terus yang bener gimana cobak? Bahkan Kanjeng Nabi saja ngendikan: sebaik baik perkara adalah yang ditengah tengah, Vetty Vera juga ngomong: yang sedang2 saja (ha ha ha). Akhirnya orang2 kebingungan terus nyari "sertifikasi" misalnya sertifikat halal, kita bingung milih produk ini halal apa ndak, yang itu apa haram dsb, daripada bingung pilihan terakhir kita ada pada produk dengan label "halal". Biarpun ternyata haram setidak-tidaknya ada pihak yang menjamin bahwa barang ini halal....Nah disitulah masalahnya.

Orang2 bingung dengan keyakinan agama mereka sendiri, mengapa? karena kebenaran sejati tidak ada patokannya, tidak ada kalibrasinya seperti osiloskop atau AVO meter! Agama yang ada di Indonesia saja ada lima! belum yang tidak terdaftar. Bahkan Hadits Nabi sekalipun banyak yang saling melemahkan. Terus gimana? mereka mencari pemimpin yang berani menjamin bahwa tindakan yang dilakukan pasti benarr, walaupun itu extrim termasuk membunuh! hiiii....... Setidak-tidaknya kalaupun salah kan ada yang njamin masuk surga, iya to? (Tulisan ngawur ini bukannya tanpa alasan, contohnya adalah prajurit, mereka ditugaskan untuk membunuh, asalkan sesuai dengan perintah atasan ya ndak mungkin di permasalahkan, kalaupun atasan salah itu bukan tanggung jawap mereka, iya to? seandainya atasannya kalah perang terus mereka ditangkep itu yaa nasip. Yang jelas pikiran mereka cuma satu yaitu: KEPASTIAN)

Itulah sebabnya banyak orang dengan sukarela ikut organisasi terlarang, karena didalamnya ada kepastian, mereka ikut nyumet bom karena ada kepastian, mereka ikut PKI karena ada kepastian, logikanya mana mungkin sebegitu buanyak orang semuanya salah? Terus hati nurani ditendang, diganti dengan doktrin jihad, bom disumet Dhuerr, senjata diangkat cring, akhirnya mayoritas orang kejebur kesesatan sampek akhirnya mereka sadar sudah telat, korban berjatuhan dsb. Nah akhirnya penulis menghimbau pembaca supaya sadar, pakailah hati nurani.....sulit? nyamarlah jadi orang gila! setidak tidaknya menjadi orang gila tidak gampang dimasuki doktrin ngawur (orang gila tidak mungkin direkrut organisasi terlarang, percayalah!) Makanya saya yakin dengan kebenaran versi saya karena diriku juga dianggap orang gendeng sama tetangganya.

Salam...... Nanang wong gendeng


**Originally written by Nanang at Nov 11st, 2008 **

0 comments:

LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya