Saturday, November 15, 2008

KEPEMIMPINAN VERSI NANANG

Kali ini penulis mau membahas masalah kepemimpinan, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan /atau memerintah orang lain untuk tujuan tertentu. Pengalaman penulis dalam memimpin orang masih belum terlalu lama, sehingga kalo diadu sama pemimpin beneran ya kalah, tapi karena sang penulis dimotivasi oleh kengawuran, bukan kemampuan maka jadilah. Syarat menjadi pemimpin lumayan ribet, nah daripada mumet penulis men sederhanakan nya menjadi dua saja, apakah dua syarat itu? kita flesbek dulu lah.


Pada suatu ketika penulis menghadapi masalah dengan perusahaan yang dipimpinnya, kasusnya sederhana saja yaitu pembubaran divisi yang ndak efisien, tapi masalahnya bukan disitu, melainkan orang2 nya mau dikemanakan hayo? Setelah mumet semaleman akhirnya diadakanlah miting, “Selamat pagi” kubuka pertemuan, “pagi pak” jawab orang2. Setelah menerangkan duduk permasalahannya panjang lebar akhirnya sampek pada keputusan terakhir, “hari ini kalian beruntung tidak saya keluarkan, tapi konsekuensinya lumayan menjengkelkan, kalian harus mencari tugas sendiri,” tugasnya apa? “gampang,... mana saja yang kelihatannya tidak beres, ya bereskan, lihat rumput tinggi, dipotong! lihat mobil kotor, dicuci! sampah menggunung, singkirkan!” kutegaskan dengan nada tinggi “pokoke aku ketok uwong nganggur awass!”


Ceritanya waktu itu kondisi perusahaan lumayan sehat, sehingga mbayari empat orang nganggur juga ndak masalah, tapi yang membuat mumet adalah..... kalo empat orang itu terlihat nganggur akibatnya bisa fatal, karyawan lain bisa iri dan semangat mereka kendor. Jadi mumpung durung maka disusunlah “tugas” yang ndak jelas jluntrungnya itu. Nah disinilah poinnya, bukan masalah perusahaan itu sehat atau sakit, bagaimana cara mimpin orang itulah yang akan dibahas kali ini.


Tugas pemimpin itu menurut versi penulis adalah: yang pertama memberi makan, terus yang kedua mencarikan MUSUH, musuhnya ya berupa tugas2 itu. Bagaimana mungkin? begini.... Suatu perkumpulan orang2 akan lebih menimbulkan masalah jika terkondisi tidak ada musuh daripada tidak ada makanan! Penulis bukannya tidak ada data sekaitan ini, lihatlah kondisi kelas pada jam kosong, murid2 berlarian dan bikin keributan, tul ndak? contoh extrim lainnya: pemkab Banyuwangi punya anak buah 16 ribu(!) orang PNS.... Ceritanya: negara menggaji mereka semuanya mampu! tapi memberi mereka tugas terus menerus tidak bisa. Akibatnya pegawai pemkab banyak yang nganggur ngalor ngidul ke mal2 terus ditangkepi satpol pp. Mereka tidak (begitu) bersalah, lha memang ndak ada tugas mau diapain lagi?


Negeri ini bagaikan kesebelasan sepakbola....., Bagaimana seandainya para pemain hanya disuruh latihan tok tanpa ada pertandingan? kira2 latihannya males ndak? Seandainya dibalik, para pemain tidak digaji sepeserpun tapi dijanjikan mau tanding ke Eropa, mereka pasti bersemangat, bahkan disuruh urunan pun tetep semangat!


Negeri ini dipenuhi koruptor karena haluan negaranya memang ndak jelas, (Negara lain punya haluan jelas, misalnya Thailand fokusnya ya cuma satu yaitu pertanian, sehingga rakyat, pejabat, dan aparat ndak bingung, semua fasilitas negara baik perdagangan industri dan pendidikan diarahkan mendukung satu titik yaitu pertanian) Sementara kita sendiri sampek sekarang masih bingung, arah gawang negara kita sebenarnya kemana sih? pertanian nggak, industri juga ndak, perdagangan juga bukan, akhirnya seluruh orang sak negara apatis “pokoke aku wareg yowis”


Kesimpulannya adalah syarat menjadi pemimpin, yang pertama mampu memberi m a k a n, yang kedua mampu mencarikan m u s u h, sederhana kan? tapi menemukan poin sesederhana itu butuh waktu bertahun tahun, logikanya orang kerja itu bukan masalah nominal gaji, tapi masalah jaminan, kalo ada apa2 siapa yang mau nanggung? Terus setelah orang2 itu terjamin apa masalah selesai? ternyata tidak semudah itu, Orang2 kalo tidak nemu musuh mereka akan bikin musuh sendiri, akibatnya bisa fatal, lihat saja kasus tawuran pelajar terbanyak justru pada saat tidak ada beban pelajaran. Logikanya tanpa beban justru orang2 itu malah karatan. Akhir kata, siapa saja yang belajar untuk memimpim orang silakan hubungi saya.


Salam.....

Nanang pemimpin ngawur



**originally written by Nanang at Nov 14, 2008

0 comments:

LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya