Sunday, November 2, 2008

Pedoman Ekonomi Menurut Nanang

Menanggapi tulisan tentang krisis ekonomi, saya punya pedoman sendiri yang akurasinya lumayan mencengangkan. Banyak diantara anggota Bani Tohiroen sudah mengetahui apa yang disebut shio, tapi karena ilmu pengetahuan tanpa keimanan = syirik, maka saya mencoba menjelaskannya dari sisi logika karena hubungan antara kepercayaan kuno vs kondisi ekonomi sulit untuk dipertanggung jawabkan secara ilmiah


Awal Shio dimulai dari semburan Naga, dibulet Ular, dilompati Kuda, diinjak Kambing, dipanjat Monyet, diceker Ayam, dijenggongi Anjing, diudal-udal Babi, digerogoti Tikus, diseruduk Kebo, diterkam Macan, diakali Kelinci, terus akhirnya siklus mbalik ke naga lagi.
Masing-masing species punya kelebihan dan kekurangan. Maksud dari hewan2 itu adalah perlambang dari sifat2 manusia dengan segala keserakahan dan ketololannya dalam dunia bisnis. Sebelum masuk alinea berikutnya penulis nyoba mau nerangkan kenapa semua itu berpengaruh besar dalam situasi ekonomi. Bagi pelaku bisnis pastilah sudah mengenal istilah "peredaran uang" dan hal ini secara luas atau makro semua sudah tahu artinya, jika terlalu banyak uang beredar maka akan terjadi INFLASI, sebaliknya terlalu sedikit maka terjadi ekonomi MACET.
Celakanya peredaran uang itu sulit dikendalikan, bahkan oleh BI sekalipun. Mengapa? karena TERLALU banyak pelaku bisnis yang mengeluarkan uang atau membelanjakannya dalam waktu yang bersamaan, seperti terjadi di tahun naga....

Tahun NAGA,
Mengapa diberi nama naga? hewan itu perlambang dari ekslusivisme, bernama tapi tidak mungkin ditangkap, dipotretpun tidak mungkin, karakter naga berarti konglomerat, berduit banyak, tapi tak tersentuh, menurut penanggalan masehi, tahun naga jatuh pada tahun 2000, sebelumnya 1988, 1976, masa depan tahun 2012 dan seterusnya asal ditambahi 12. Waktu itu (2000) terjadi banyak hal yang luar biasa, transaksi gila-gilaan dengan nominal yang fantastis, komoditas yang lagi trend adalah rumah walet. Pada 1988 trend pada tambak udang dan bank swasta, (1976 belum ada data). Semua orang terpana dengan kegilaan ini. Tapi kemudian berakibat terrible pada tahun berikutnya, utamanya bagi orang yang cuma ikut-ikutan.

Tahun ULAR
Sebenarnya apa sih yang terjadi? orang-orang dengan segala keserakahannya masih saja berharap ada transaksi lagi tahun ini, padahal setelah imlek ditabuh, orang2 Cina menghentikan semua transaksi karena hitungannya sial.....Tapi apakah yang lainnya paham? belum tentu. Jumlah uang beredar sisa tahun naga masih AMAT SANGAT BANYAK sekali, celakanya, mayoritas pemegang uang itu adalah orang awam alias OKB*. akibatnya bisa ditebak, penipuan dimana-mana, contohnya adalah PT QSAR* yang heboh itu. *(OKB atau orang kaya baru yang kaya mendadak setelah rumahnya kemasukan walet. QSAR: qurnia subur alam raya yang telah menipu ratusan ribu nasabah dengan mengadakan money game berkedok agrobisnis). Itulah kenapa 2001 disebut tahun ULAR saya tidak perlu jelaskan lagi.

Tahun KUDA
Intinya orang2 masih belum percaya bahwa mereka kena tipu, logikanya mana mungkin segelintir penipu memperdayai ratusan ribu orang sekaligus? daripada bertanya-tanya lebih baik mereka bertindak sendiri, mereka memanfaatkan sisa harta mereka untuk "membangun bisnis", niatnya sih untuk membalas kekecewaan setelah dibulet ular. Tingkahnya seperti KUDA, bekerja tak kenal waktu seperti kesetanan.

Tahun KAMBING
Kuda berlari memerlukan banyak energi! sementara cadangan ekonomi dari tahun naga sudah banyak yang ludesh. Peredaran uang mencapai titik nadir, kondisi diperparah dengan (lagi-lagi) kesepakatan orang Cina untuk memparkir uangnya di Bank. Akibatnya (sekali lagi) bisa ditebak, hanya pelaku bisnis berkarakter KAMBING yang survive. Mereka memanfaatkan segala sumberdaya yang ndak mungkin diutak-atik pesaing (karakter kambing berarti nrimo, pasrah, hidupnya mulai dari pucuk gunung sampek pinggir pesisir, makanannya apa saja termasuk sampah, .......yuck). Penulis mempunyai data sekaitan ini. Waktu itu (2003) Inul Daratista pas sebagai figur kambing, dia wonge nrimo, ndak pasang tarip, tapi hokinya merosot setelah ganti tahun.

Tahun MONYET
Kesengsaraan di tahun kambing mulai menemui titik terang, tapi kondisinya harus diperjuangkan. Bagaimanapun kebangkrutan di tahun sebelumnya membawa hikmah, banyak pelaku bisnis yang ndak mutu lenyap kena seleksi alam. Disinilah pelaku bisnis yang cerdas bermain, karakter MONYET dipakai karena menggambarkan kelincahan, berani memanjat ke atas, diatas bertemu investorlah, pejabat kek, bisnis besarlah, pokoknya makanan monyet selalu enak2, berjaya teruskah monyet...? kita lihat saja nanti.

Tahun AYAM
Ibarat monyet menggigit mangga, lha koq kecut? dilemparlah, karakter monyet adalah cepat bosan, gampang berubah pikiran. Akhirnya buah2 busuk di tanah itu dicekeri oleh AYAM.....Dengan paruh dan cakarnya yang runcing mereka berpesta menggarap proyek2 mangkrak peninggalan monyet. Dipamerkannya kesuksesan dengan kluruk yang nyaring, bulu merekapun indah dipenuhi motor kreditan, perabot hasil arisan, handphone cicilan dsb, pokoke seneng wahh!

Tahun ANJING
Inilah episode tahun keenam dalam kalender Cina, ANJING sukanya njenggong, mengapa? anjing menggambarkan si tukang tagih alias debt collector, lha koq sekarang? sampeyan sudah bisa memperkirakan sendiri kenapa. Yang jelas di Banyuwangi saat itu (2006) sekurang-kurangnya ada satu orang yang bunuh diri gara2 utang, jumlah orang minggat? jangan diitung.

Sekian dulu ya? ngetike capek dech, boleh percaya boleh tidak, yang jelas masih sisa 6 karakter lagi yang belum diulas. Suwer ini hasil analisis saya sendiri dengan otak kanan + kiri, dan riset bertahun2, dan belum dipublikasikan ke media manapun

Salam......Nanang si mbah DUKUN (bersambung)

**Originally written by Nanang at October 29, 2008**

0 comments:

LIA AFIF ONLINE BOUTIQUE

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95

REUNI AKBAR SMA 2 JOMBANG ALUMNUS 91-95
Pusat Informasi Reuni Akbar SMA Negeri 2 Jombang Alumnus 1991-1995 bulan September 2009 di Jombang

About Me

Followers

Akhirnya